PANGKALPINANG, LASPELA – Mengakhiri tahun 2021, Walikota Pangkalpinang Maulan Aklil (Molen), membahas isu-isu permasalahan yang ada di Kota Pangkalpinang, Kamis (30/12/2021)
Pembahasan ini berlangsung pada kegiatan Forum Group Discussion (FGD) terkait NJOP, dan dihadiri oleh seluruh Kepala Operasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kota Pangkalpinang.
Permasalahan pertama ialah nomor telepon pengaduan masyarakat yang baru-baru ini dilaunching. Molen menuturkan, masih banyaknya pesan WhatsApp yang masuk terkait lambannya pelayanan dari nomor pengaduan tersebut.
“Banyak pengaduan dari masyarakat yang akhirnya mengubungi saya lewat WhatsApp, mereka bilang nomor pengaduan itu ditelepon lambat dan tidak aktif. Saya minta tolong untuk tanggapi keluhan masyarakat ini,” katanya.
“Saya capek, kalau dari WA saya baru ada tindaklanjut, tolong jangan buat malu saya, saya sudah taruh nomor pengaduan dimana-mana, tapi tidak ada tanggapan. Tolong ini ditanggapi agar masyrakaat tidak menganggap ini main-main,” ujarnya.
Kemudian, permasalahan banjir, Molen meminta kepada ASN-nya untuk lebih aktif dalam melakukan penanganan, suka atau tidak ini sudah menjadi tugas dan tanggung jawab. “Suka tidak suka, ini tugas kita dan harus kita selesaikan, tugas kita melayani masyarakat,” ujarnya.
Molen menuturkan, masyarakat selama ini hanya ingin diinformasikan dengan benar, dan didengarkan keluhan serta pahami permasalahan tersebut. “Permintaan masyarakat tidak banyak. Kalau diinformasikan dengan benar, dengar apa maunya,dan dijelaskan cukup sebenarnya dan minta tolong dampingi mereka,” katanya.
Tidak hanya itu, pelayanan umum seperti rumah sakit pun harus menjadi skala prioritas. “Karena rumah sakit itu wajah kita, wajahnya Kota Pangkalpinang, kalau pelayanan jelek maka sudah tidak bisa. Untuk itu RSUD tolong perhatikan lagi,” ujarnya.
Tidak hanya itu, ia pun meminta kepada seluruh ASN untuk dapat memanfaatkan dana yang telah didapat dari pusat, dan ia mengingatkan untuk tetap fokus bekerja. “Khusus ASN di Pangkalpinang, ribetnya setengah mati kita mencari dana untuk bangun Kota Pangkalpinang, namun ada yang dapet dana pusat malah tidak mau dikerjakan, alangkah ruginya kita,” katanya.
“Boro-boro mau memanfaatkan, sudah dapat saja tidak mau, dan tahun 2022 semua wajib kejar ini. Kalau tidak mau mohon maaf kita tidak bisa, kita mau cari orang yang mau bekerja saja,” ujarnya. (dnd)