Wury Ma’ruf Amin : Kerajinan Harus Unggul Dipasar Domestik, untuk dapat Menjadi Raja Pasar Domestik

Oleh : Wina Destika

PANGKALAN BARU, LASPELA – Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Pusat, Wury Ma’ruf Amin menyebutkan dimana Dekranas menjadi mitra penting pemerintah dalam melindungi dan membina pengrajin agar lebih sejahtera.

“Dekranas punya peran strategis sebagai mitra pemerintah dalam menggali melestarikan dan mengembangkan seni kerajinan berbasis warisan nilai budaya bangsa serta mendorong perluasan pasarnya baik secara online dan offline,” kata Wury dalam sambutannya pada kegiatan pembukaan Workshop E-Smart IKM, di Gale-gale Resto, Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah, Kamis (27/2/2020).

Untuk itu saya pribadi selaku Ketua Dekranas berterima kasih kepada Dekranasda Bangka Belitung, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perdagangan karena telah membuat kegiatan yang positif ini.

“Diharapkan kerajinan nasional jadi faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Ini merupakan wujud kerja sama dekranas pusat dan dekranas daerah,” ujarnya.

Wury mengatakan, kegiatan ini juga untuk menindaklanjuti program dekranas yang salah satu tujuannya untuk meningkatkan produktivitas pengrajin di Bangka Belitung melalui penyelenggaraan bimbingan teknis workshop dan bantuan fasilitas perdagangan serta peralatan.

“Untuk itu kami (red-dekranas) bersama Kementerian Perindustrian bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan terus berupaya menciptakan dan menumbuhkan wirausaha baru,” ungkapnya.

Menurut Wury, kerajinan merupakan salah satu sektor industri kreatif yang mampu memberikan kontribusi besar bagi perekonomian nasional. Industri kerajinan yang didominasi oleh pelaku IKM ini dinilai terus berkembang, sehingga mampu membuka lapangan pekerjaan yang cukup besar.

“Pasar domestik besar, dapat menjadi raja dipasar domestik, maupun mendunia, sehingga kerajinan harus unggul dipasar domestik, gerakan produk lokal harus terus di pakai dan di promosikan, berinovasi akan menopang program pemerintah dibidang pariwisata berdampak pada perekonomian nasional,” jelasnya.

Ia menyebutkan, nilai ekspor kerajinan Indonesia pada akhir tahun 2019 mencatat nilai USD $ 892 juta atau senilai 12,48 triliun rupiah, naik 2,5% dari nilai ekspor tahun 2018 sebesar USD $ 870 juta.

“Hal ini cukup membanggakan dan diharapkan dapat terus ditingkatkan lagi, sehingga Indonesia dapat menjadi salah satu produsen kerajinan terbesar di dunia,” tuturnya.

Selain itu, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk mendorong pertumbuhan industri kerajinan yang bernilai tambah dan berdaya saing tinggi, yang pada akhirnya akan menjadikan industri kerajinan sebagai industri yang berorientasi ekspor. Diketahui kinerja ekspor industri kerajinan Indonesia saat ini kian mengalami kenaikan.

“Dengan terselenggaranya kegiatan ini, kami berharap para peserta yang mengikuti bimbingan dapat terus berkarya serta berinovasi demi kemajuan dan peningkatan kesejahteraan para perajin khususnya di Provinsi Babel,” terangnya.

Dirinya yakin dan percaya jika kerajinan nasional khususnya di Bangka Belitung ini terus berkembang dan para pengrajinnya selalu berinovasi, maka akan dapat menopang program pemerintah dalam sektor pariwisata dan dapat berdampak nyata pada pertumbuhan ekonomi nasional khususnya di Bangka Belitung.(wa)