JAKARTA, LASPELA– Anggota DPR RI daerah pemilihan (Dapil) Babel, Bambang Patijaya berkesempatan hadir dan sekaligus membuka acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) DPP KNPI. Kegiatan yang berlangsung di Mercure Hotel, Ancol, Jakarta (4/10).
DPP KNPI melaksanakan Rakernas dan Orientasi yang dihadiri sekitar 16 DPD KNPI Provinsi se Indonesia dan OKP yang mengirimkan utusan untuk hadir pada pembukaan Rakernas DPP KNPI tersebut.
” Seyogyanya Rakernas ini dibuka oleh Menteri Perindustrian Bapak Airlangga Hartarto, namun karena padatnya agenda beliau dan terkendala jadwal pesawat yang terlalu lama delayed balik dari Sumut, akhirnya para senior KNPI serta Ketum DPP KNPI Haris Pertama meminta saya untuk menyampaikan kata sambutan sebagai Senior KNPI dan Anggota DPR RI dan sekaligus membuka acara Rakernas KNPI,” terang Tokoh Pemuda Babel ini.
Mantan Ketua KNPI Babel ini juga mengungkapkan bahwa suatu kehormatan dan kebanggaan mendapat kesempatan seperti ini, karena tidak direncanakan sebelumnya. Pada forum yang terhormat tersebut, ia adalah anak kandung KNPI, seorang aktivis yang dibesarkan dan digembleng di KNPI. KNPI adalah sebagai school of democracy, tempat BPJ berproses memperbesar kapasitas diri.
“KNPI adalah tempat untuk belajar mengelola perbedaan, di KNPI kita belajar mengerti apa sebenernya Bhinneka Tunggal Ika itu. Indonesia sangat majemuk, terdiri dari 1340 suku dan 748 bahasa daerah. Dan KNPI adalah wadah berhimpun dari semua potensi dunia kepemudaan yang ada di Indonesia, namun sekarang ini mulai ditinggalkan oleh Pemerintah karena ketidak sanggupannya mengatur dunia Kepemudaan yang begitu komplek dan dinamis,” ungkap BPJ dihadapan tamu undangan dan peserta.
Lanjut Bambang, miris namun harus dihadapi, tantangan pada KNPI berasal dari dalam maupun luar. Tantangan dari dalam adalah bagaimana organisasi ini mampu kembali menyatukan diri setelah belah membelah menjadi 4.
“Saya sampaikan bahwa, kita semua dalam 5 tahun ini telah belajar bagaimana memecah belah organisasi, maka setelah ini kita semua aktivis dunia kepemudaan harus mampu belajar untuk bagaimana menyatukan sesuatu yang tercerai berai. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh,” ucapnya.
Ia melanjutkan sedangkan tantangan dari luar adalah bagaimana KNPI mampu membawa diri pada perkembangan jaman, disaat semua organisasi telah berbenah menghadapi revolusi industri 4.0 dan semua masih sibuk urusan perpecahan.
” Harapan saya agar Rakernas KNPI dapat menghasilkan suatu program kerja yang dapat menjawab semua tantangan jaman ini, sehingga apa yang dilaksanakan pada Rakernas KNPI kali ini dapat memberikan manfaat yang positif bagi kemajuan dunia kepemudaan Indonesia pada umumnya, “tutup BPJ.
Pada kesempatan itu, dihadiri senior KNPI Haryanto Baizuri, Mas Budi Sekjen IPPI, Rachmat, Mustafa Radja, Natalis Situmorang, Andesty, Bernard, Risman Pasigai, Dawax Faturahman, Imam Abuhanifah, Boy Latu, Muhammad Balyah, Anul, Heri Boki, Mamat, Sekjen KNPI Jackson Kumaat dan undangan lainnya.(Ar/*)
