PERINGATAN WAISAK 2017 di Kepulauan Bangka Belitung diungkapkan melalui serangkaian kegiatan yang menebarkan pesan-pesan damai. Selain melakukan Pawai Religi dan Budaya Buddhis, Panitia Waisak Babel menyelenggarakan pesan pelestarian lingkungan hidup melalui pelepasan burung, aksi sosial dan renungan di Kota Kapur, Kecamatan Mendo Barat.
Sementara Tokoh Budhis Kepulauan Bangka Belitung yang juga Ketua Umum Gemabudhi Nasional Bambang Patijaya di Jakarta menyerukan pesan-pesan damai dalam peringatan Tri Hari Suci Waisak. Pesan damai itu disampaikan untuk menguatkan rajutan harmonisasi bangsa Indonesia.
Umat Budha di Bangka, Minggu (7/5-2017) melakukan Napak Tilas di situs sejarah Kotakapur dan melakukan renungan di Kota Kapur. Pembimas Buddha Kantor Kementerian Agama Kepulauan Bangka Belitung, Wisnu Widiyanto dalam renungannya mengatakan, “Umat Budha diharapkan menyinergikan segala kekuatan positif bangsa ini untuk terus mengembangkan kebaikan, kebajikan, welas asih, cinta lingkungan sehingga tercipta keharmonisan semesta.”
Ketua Umum Panitia Waisak Babel, Abet Suhaian mengatakan, “Secara nasional pusat venue Peringatan Waisak di Borobudur. Di Bangka Belitung ya Kota Kapur. Maka ini akan menjadi agenda tahunan,” jelasnya.
Suasana Peringatan Renungan Waisak di Kota Kapur ini menjadi indah tatkala peserta berbaur dengan masyarakat sekitar yang sedang merayakan ulang tahun Kotakapur ke-1331 itu. Pada kesempatan itu sebagai tali kasih terjadi penyerahan berupa 1,5 ton beras, dan 24 tempat sampah.
Abet mengungkapkan rasa haru dan syukurnya atas harmoni yang selalu dia rasakan. “Terima-kasih kepada Pemerintah Daerah, berbagai elemen Babel, tokoh masyarakat dan agama, insan pers serta tokoh-tokoh mudanya yang berpadu mendukung setiap acara yang mengukuhkan perdamian dan kebersamaan,” ungkap Abet.
Aktivis Alvin Azra Lee mengungkapkan, “Peserta Festival Kota Kapur bersama umat Buddhis berfoto bersama, setelah makan siang di Pulau Medang. Semua membaur, bercengkrama dalam suka. Bersatu dalam ke-Bhinekaan.”
Peringatan Waisak 2017 dimulai dengan prosesi pengambilan air suci di Bukit Fat Hin, pelepasan satwa, kirab religi, perenungan di situs sejarah Kotakapur, dan menutup Tri Hari Suci Waisak 2561 BE/2017, umat Buddha akan menggelar Dharmasanti Waisak Bersama di Novotel, Kamis, 25 Mei 2017 mendatang. (*/ags)