Wagub Apresiasi PLN

*Hidayat Arsani: Kini Energi Listrik Babel Berlebih

*Investor dan Pengusaha tak Perlu Ragu Lagi

*PLN adalah Bagian dari Kehidupan Masyarakat

*Listrik Tersedia Giliran Birokrasi Lebih Melayani

*Oktober 2016 Hingga 2020 Tambah Daya 350 MW

*GM PLN BABEL : “Terima Kasih Pak Wagub atas Dorongannya.”

HIDAYAT Arsani, Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung memberikan apresiasi yang tinggi kepada PLN Kepulauan Bangka Belitung yang telah menyelesaikan tugas berat yang dinantikan seluruh masyarakat Babel yaitu ketercukupan energi listrik.

“Kini, energi listrik sudah lebih dari cukup. Electricity untuk masyarakat Kepulauan Bangka Belitung sudah tercukupi dan masih tersisa energi listrik untuk industri. Kalau dulu krisis listrik, kini PLN Babel justru menantang masyarakat dan pengusaha untuk memanfaatkan listrik yang sudah berlebih ini,” ungkap Hidayat Arsani.

Apresiasi Hidayat Arsani itu disampaikan pada Temu Pelanggan dan Informasi Kecukupan Listrik PT PLN Persero Wilayah Bangka Belitung, Forum Stakeholder untuk mendukung Program 35.000 MW di Soll Marina Hotel & Convention, Senin (10/10-2016). Hadir Pimpinan berbagai organisasi seperti KADIN Prov. Kepulauan Bangka Belitung, Apindo, PHRI, Para Pengusaha dan Pelanggan PLN.

Sebelumnya, General Manager Pt PLN Wilayah Bangka Belitung, Rustamaji menyampaikan saat ini PLN Babel telah mencapai kecukupan energi listrik. “PLN selalu ingin menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat dengan menyediakan listrik. Kini untuk Babel energi listriknya mencukupi bahkan kelebihan sedikit. Namun bukan berarti sama sekali tidak ada pemadaman. Manakala harus terjadi pemeliharaan atau force majeure tetap ada kemungkinan pemadaman namun tidak separah waktu-waktu lalu,” ungkap Rustamaji.

Rustamaji juga menyampaikan pada bulan Oktober 2015 ini akan ada penambahan daya lagi 2 X 25 MW. “Selanjutnya roadmapnya adalah penambahan 2 X 50 MW di Muntok tahun 2019 dan 2 X 100 MW di Koba pada tahun 2020. Penambahan daya ini sudah luar biasa dan kami persilakan para investor memanfaatkan energi yang melimpah ini,” kata Rustamaji.

Pada kesempatan itu Rustamaji juga mengapresiasi Wagub Hidayat Arsani yang ikut terjun langsung menyelesaikan beberapa kendala di lapangan dalam rangka memuluskan program kecukupan listrik. “Banyak kendala di lapangan seperti pembebasan lahan dan sistem prosedur birokrasi lainnya. Namun berkat Pak Hidayat Arsani akhirnya PLN Babel bisa mempersembahkan energi listrik lebih dari cukup per Oktober 2016 dan di waktu-waktu yang akan datang,” ungkap Rustamaji.

 

Birokrasi yang Melayani

Wakil Gubernur Hidayat Arsani lebih lanjut mengajak para birokrat untuk menyambut informasi kecukupan bahkan kelebihan energi listrik ini untuk mendorong investasi di bidang industri. “Tugas PLN dalam menyediakan listrik bagi masyarakat sudah hampir 100 persen. Kini saatnya birokrasi dengan sepenuh hati melayani para investor. Tidak ada gunanya energi listrik ready kalau birokrasinya tidak melayani,” tandas Hidayat Arsani.

Ia mencontohkan, “Energi listrik tersedia, tapi kalau calon investor mengurus KTP dan perijinan sampai berminggu-minggu pasti percuma. Jadi pangkas birokrasi, permudah perijinan. Kalau SKPD tidak mampu ya ganti saja.”

Wagub Hidayat juga mengajak seluruh stakeholder, pelanggan PLN, pengusaha dan pemerintah untuk meningkatkan komunikasi sehingga bersama-sama PLN bisa membangun daerah ini dan meningkatkan perekonomian Babel.

Pada kesempatan tersebut Wagub Hidayat Arsani mengisahkan perjuangan panjang PLN Babel untuk memuluskan program Listrik 35.000 MW. “Di Babel ini, menyelesaikan satu batang sawit saja prosesnya satu tahun. Bagaimana Babel akan maju kalau masih ada ego dari warga yang tidak rela untuk kepentingan umum. Kan aneh tanah yang dipakai PLN hanya beberapa meter minta ganti ruginya sekian hektar?” kata Hidayat Arsani.

Hidayat ingin di masa-masa mendatang semuanya bergotong royong, berkomunikasi dengan baik dan mendukung berbagai infrastruktur yang akan dibangun demi kemajuan bersama. “PLN masih akan membuat transmisi hingga ke pelosok Babel. Mohon semua elemen mendukung langkah PLN tersebut demi pembangunan. Sayang, energi listrik berlebih seharusnya tertransmisikan dengan baik,” harap Hidayat.  (ags)