Ekonomi Babel Sempoyongan
DESI TRISNAWATI merupakan aset Negeri Laskar Pelangi yang bisa menjadi endoser pariwisata Bangka Belitung sebagaimana Andrea Hirata, Artika Sari Devi, Sandra Dewi dan endoser lainnya. Juara Master Chef Seasion 2 tahun 2012 ini angkat suara perihal potensi pariwisata di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Menurut owner Novilla Boutique Resort Sungailiat ini mengungkapkan perlunya komitmen serius untuk mengembangkan wisata Babel. “Sejatinya pariwisata Babel membutuhkan sinergitas pemerintah dan pengusaha, serta tersedianya dana subsidi bagi promosi wisata. Bangka Belitung selama ini terlena dengan kekayaan timah hingga lupa akan sektor pariwisata yang sebetulnya amat menjanjikan,” kata Desi mengevaluasi tanah kelahirannya. “Ketika kondisi ekonomi saat ini amat sempoyongan, maka pariwisata merupakan pilihan tepat untuk dikembangkan. Disini butuh peran pemerintah dan pengusaha untuk membangkitkan pariwisata menuju bangkitnya ekonomi Babel,” tandasnya ketika berbincang dengan wartawan LASPELA, Minggu (19/06) lalu. Menurut Desi, selain dukungan pemerintah dan pengusaha demi perkembangan pariwisata Babel, yang tak kalah penting ialah menyediakan subsidi untuk promosi wisata karena wisata tanpa promosi dinilainya “mandul”. “Promosi amat penting untuk memperkenalkan destinasi wisata Babel kepada para wisnus maupun wisman. Promosinya juga harus tepat sasaran, jangan sampai terkesan menghamburkan dana tapi wisatawan ke sini kurang,” papar Desi mengingatkan. Selain promosi, peningkatan ketersediaan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni di bidang pariwisata disinyalir menjadi keniscayaan. “Meskipun pariwisata kita bagus, destinasi wisata bagus serta infrastruktur memadai tapi akan percuma kalau SDM nya kurang. Pasti para wisatawan datang ke Babel hanya sekali dan tidak akan datang lagi, karena SDM tidak memadai dan service excellent kurang,” kata Desi. Desi menandaskan, “Pariwisata ini kan bisnis jasa imajinasi dan kenyamanan, kalau tidak enak atau nyaman wisatawan akan lari.” Diatas semuanya itu, saran Desi, diperlukan strategi yang matang, dan selalu berpatokan dengan hukum ekonomi, “Mengeluarkan modal yang sekecil-kecilnya dan mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya”. Ia menyimpulkan, “Mengapa saya katakan demikian, karena wisatawan yang datang ke Babel masih sedikit, padahal destinasi wisatanya tidak kalah indah dengan daerah lain,” (ran)
|