PANGKALPINANG, LASPELA – Kebijakan MBG mulai dirasakan berat oleh para pedagang ayam di pasar tradisional.
Kondisi itu salah satunya dialami Iwan, pedagang ayam di Pasar Ratu Tunggal Kota Pangkalpinang, yang menyebut pendapatannya turun drastis dalam sepekan terakhir.
Menurut Iwan, sebelum adanya kebijakan MBG, ia bisa mendapatkan keuntungan antara Rp150 ribu hingga Rp200 ribu per hari.
Namun kini, angkanya merosot tajam.
“Biasanya saya bisa dapat untung 150 sampai 200 ribu. Sekarang cuma 70–80 ribu saja per hari,” ujar Iwan, Senin (8/12/2025).
Ia menyebut penurunan pendapatan itu terjadi akibat stok ayam dari distributor yang semakin terbatas.
“Stoknya tidak ada, terbatas sekali. Kadang mau pesan banyak, tapi barangnya habis,” katanya.
Karena itu, Iwan hanya mampu menjual sekitar 50 kilogram ayam per hari, jauh lebih sedikit dibanding hari-hari normal.
Harga ayam juga melonjak. Saat ini ayam bersih dijual Rp45 ribu per kilogram, sedangkan ayam bulat dilepas Rp40 ribu per kilogram.
Kondisi itu sudah berlangsung lebih dari seminggu, dan Iwan memperkirakan harga masih akan bertahan di level tersebut, bahkan bisa lebih tinggi.
Tak hanya ayam, sejumlah kebutuhan dapur lainnya juga mengalami kenaikan.
Harga bawang putih tercatat Rp32 ribu per kilogram, bawang merah Rp43 ribu per kilogram, sementara cabai dijual antara Rp85 ribu hingga Rp90 ribu per kilogram, tergantung kualitas dan jenisnya.
“Harga cabai yang luar biasa naiknya, padahal minggu lalu masih Rp45 ribu perkilogram, tapi minggu ini mencapai Rp90 ribu perkilogram. Saya pedagang ini mulai khawatir, karena bagi pelaku pedagang kuliner sangat bergantung dengan cabai,” ujar Debi salah satu pedagang makanan di Bukit Sari.
Sementara itu untuk harga sayur mayur masih dibandrol normal, kangkung dibanderol Rp10 ribu per kilogram dan bayam Rp12 ribu per kilogram.
Para pedagang berharap pasokan segera kembali normal agar harga dapat turun dan aktivitas perdagangan kembali stabil. (dnd)
Leave a Reply