PANGKALPINANG, LASPELA – Pemerintah Kota Pangkalpinang mulai mengarahkan fokus pembangunan 2026 pada pembentukan sistem tata kelola kota yang lebih kuat.
Wali Kota Pangkalpinang, Prof. Saparudin (Udin), menegaskan bahwa tahun pertama masa pemerintahannya akan menjadi momentum untuk memperbaiki fondasi layanan publik sebelum masuk pada tahap pengembangan yang lebih luas.
Menurut Wali Kota, tiga sektor yang selama ini menjadi masalah mendasar banjir, sampah, dan penataan pasar dipilih sebagai titik awal karena terkait langsung dengan kualitas hidup masyarakat.
“Kita ingin mengubah cara kota ini bekerja. Penanganan banjir, sampah, dan pasar adalah pintu masuk untuk memperbaiki sistem tata kota secara menyeluruh,” ujarnya.
Namun demikian, penguatan infrastruktur dasar ini bukan berarti sektor lain terabaikan. Pemkot tetap menyiapkan langkah strategis di bidang pendidikan.
Tahun 2026, rencana pembangunan SMP Negeri 11 dan pengusulan Sekolah Rakyat menjadi bagian dari upaya memperluas akses pendidikan.
Selain itu, pengembangan kawasan Kampung Nelayan Era Putih juga mulai digarap sebagai penopang ekonomi masyarakat pesisir.
Udin menekankan bahwa arah pembangunan tersebut sinkron dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) hingga 2045.
Ia menyebut lima tahun pertama pelaksanaan RPJPD termasuk tahun 2026 sebagai fase krusial untuk memastikan sistem kota berjalan dengan standar yang lebih modern dan responsif.
“Kita membangun pondasi jangka panjang. Fokusnya bukan hanya menyelesaikan masalah hari ini, tetapi menyiapkan mekanisme yang membuat kota ini lebih adaptif dan efisien ke depan,” jelasnya.
Dengan strategi pembangunan berbasis sistem, Pemkot Pangkalpinang berharap langkah 2026 menjadi titik awal transformasi kota yang lebih terukur dan berkelanjutan menuju visi besar Pangkalpinang 2045. (dnd)







Leave a Reply