PANGKALPINANG, LASPELA — Pemerintah Kota Pangkalpinang menegaskan sikap netralnya terkait proses mediasi lanjutan yang melibatkan salah satu dokter di Kota Pangkalpinang.
Klarifikasi ini disampaikan menyusul munculnya sejumlah pemberitaan yang dinilai menyudutkan Wali Kota Pangkalpinang, Prof Saparudin atau Prof Udin.
Sejumlah media sebelumnya menuliskan bahwa telah terjadi upaya negosiasi perdamaian yang disebut-sebut melibatkan Wali Kota.
Namun, Pemkot menilai narasi tersebut tidak sesuai fakta di lapangan.
Prof Udin menuturkan, pihaknya hanya menyediakan fasilitas ruang pertemuan bagi dr. Ratna, perwakilan IDI Pusat, serta keluarga korban.
Ia menegaskan tidak pernah menyampaikan, menentukan, ataupun menawarkan bentuk kompensasi apa pun sebagaimana diberitakan.
“Pertemuan itu murni berlangsung atas permintaan dr. Ratna dan IDI Pusat. Pemerintah Kota tidak ikut dalam pembicaraan substansi. Kami hanya menyediakan tempat,” ujar Prof Udin, Selasa (25/11/2025).
Ia menjelaskan, pertemuan tanggal 7 November 2025 tersebut merupakan bagian dari proses mediasi yang telah berjalan sejak masa Penjabat Wali Kota, M. Unu.
Sebagai Wali Kota definitif, ia melanjutkan mekanisme yang sudah dibangun sebelumnya tanpa menambahkan agenda baru.
“Saya hadir hanya sebagai penengah, bukan pihak yang menawarkan penyelesaian apa pun. Tidak ada uang, tidak ada janji lain seperti diberitakan. Dialog sepenuhnya dilakukan IDI dan keluarga Alm. Aldo,” tegasnya.
Prof Udin berharap klarifikasi ini dapat meluruskan persepsi publik mengenai peran Pemkot dalam kasus tersebut.
Ia juga mengimbau media untuk terus mengedepankan akurasi dan proses verifikasi sebelum mempublikasikan informasi. (dnd)







Leave a Reply