KOBA, LASPELA–PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Bangka Belitung melalui PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Koba menunjukkan komitmen tinggi dalam meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap bahaya listrik. Dalam kurun waktu satu minggu, PLN ULP Koba melaksanakan sosialisasi keselamatan ketenagalistrikan di Desa Kurau Barat, Desa Belilik, serta SMPN 2 Koba.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya preventif PLN untuk menekan potensi kecelakaan akibat listrik, baik di lingkungan masyarakat maupun sekolah. Melalui pendekatan edukatif, PLN memberikan pemahaman tentang berbagai risiko kelistrikan yang kerap terjadi di sekitar masyarakat, mulai dari bahaya bermain layangan dekat jaringan listrik, penggunaan sambungan listrik ilegal, aktivitas menambang dekat jaringan SUTT/SUTET, hingga praktik penggunaan colokan bertumpuk di rumah yang berisiko menyebabkan korsleting.
Sosialisasi dilakukan dengan metode interaktif berupa edukasi langsung, diskusi, hingga sesi tanya jawab, agar masyarakat dan pelajar dapat lebih mudah memahami bagaimana menggunakan listrik secara aman dan bertanggung jawab. PLN juga membagikan materi visual serta contoh kasus nyata kecelakaan listrik yang pernah terjadi sebagai bentuk pembelajaran bersama.
General Manager PLN UIW Babel, Ira Savitri, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen PLN untuk tidak hanya menyediakan listrik yang andal, tetapi juga memastikan penggunaannya aman di tengah masyarakat.
“PLN tidak hanya berfokus pada penyediaan listrik yang andal, tetapi juga berkomitmen untuk memastikan keselamatan masyarakat dalam menggunakan listrik. Melalui sosialisasi ini, kami berharap kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap keselamatan ketenagalistrikan semakin meningkat, sehingga potensi bahaya dapat dihindari,” jelas Ira Savitri.
Sosialisasi pertama dilaksanakan di Desa Kurau Barat dengan melibatkan masyarakat, perangkat desa, dan tokoh masyarakat setempat. PLN menekankan pentingnya menjaga jarak aman dari jaringan listrik, serta bahaya aktivitas tambang timah rakyat yang sering berdekatan dengan infrastruktur ketenagalistrikan. Tak hanya itu, masyarakat juga diedukasi agar tidak sembarangan menebang pohon di dekat jaringan serta pentingnya melaporkan potensi bahaya listrik kepada petugas PLN.
Selanjutnya, kegiatan serupa digelar di SMPN 2 Koba, dengan fokus utama pada pelajar. Materi disampaikan secara ringan dan menyenangkan, dengan menjelaskan bahaya bermain layangan dekat jaringan listrik, tidak mencolokkan banyak alat elektronik pada satu stop kontak, serta pentingnya tidak menyentuh kabel listrik yang terputus. Para siswa juga diajak aktif berdiskusi dan diberikan pemahaman tentang peran mereka dalam menjaga keselamatan di lingkungan sekolah maupun rumah.
Manajer PLN ULP Koba, Eko Fernando, menyampaikan bahwa edukasi ini merupakan upaya nyata PLN sebagai garda terdepan pelayanan masyarakat dalam menjaga keselamatan ketenagalistrikan.
“Sebagai unit yang langsung melayani masyarakat, kami tidak hanya memastikan listrik tetap menyala, tetapi juga aman bagi siapa pun. Edukasi seperti ini penting agar masyarakat memahami risiko kelistrikan, terutama yang berkaitan dengan aktivitas di sekitar jaringan. Selain itu, ini menjadi ruang bagi kami untuk lebih dekat, mendengarkan langsung kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap layanan PLN,” ujar Eko Fernando.
Kepala SMPN 2 Koba, Aisyah, turut mengapresiasi kegiatan tersebut.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada PLN atas sosialisasi yang diberikan kepada murid-murid kami. Kalau bukan karena kegiatan ini, mungkin anak-anak tidak akan tahu secara jelas risiko dan bahaya yang ada. Edukasi ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan sekaligus melindungi mereka dari hal-hal berbahaya,” ujar Aisyah.
Kegiatan sosialisasi ini mendapatkan antusiasme tinggi dari masyarakat dan pelajar di tiap lokasi pelaksanaan. Dengan pendekatan langsung dan berkelanjutan, PLN berharap pesan keselamatan ketenagalistrikan dapat diterima secara luas, sekaligus memperkuat kemitraan dengan masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang aman, nyaman, dan terbebas dari risiko kelistrikan. (*/chu)
Leave a Reply