Pangkalpinang Deflasi 0,24 Persen di Januari, BPS Sebut Salah Satunya Faktor Diskon Listrik

Kepala BPS Kota Pangkalpinang, Dewi Savitri, Selasa (4/2/2025)

PANGKALPINANG, LASPELA – Kota Pangkalpinang mengalami deflasi mencapai 0,24 persen dimana hal ini faktor dari penurunan indeks di kelompok pengeluaran, contohnya listrik.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pangkalpinang, Dewi Savitri membenarkan jika salah satu faktor deflasi adalah adanya diskon listrik 50 persen.

“Kita itu sangat sensitif untuk komoditas-komoditas yang mempunyai bobot yang tinggi, jadi untuk listrik semua masyarakat menggunakan sehingga bobotnya pasti tinggi, sehingga ketika adanya perubahan tarif tentunya akan memberikan kontribusi yang juga tinggi,” ujar Dewi, Selasa (4/2/2025).

Namun, untuk komoditas lain diakuai Dewi sebenarnya terjadi inflasi, hanya saja karena adanya perubahan tarif pada listrik sehingga mengkoreksi data dan menjadi deflasi.

“Sebenarnya kebijakan Pemerintah memberikan diskon listrik 50 persen juga untuk menggerakkan perekonomian di masyarakat, tentunya ketika penghitungan inflasi kita lebih fokus kepada makna didalamnya,” katanya.

Untuk di bulan Februari 2025 dibandingkan dengan 2024 (y on y) tentunya masih sama kondisinya dengan januari kemarin, tetapi kalau untuk month to month (m-to-m) kondisinya berbeda.

Ia juga memprediksi jika di Februari deflasi tidak akan terjadi, karena tarif diskon listrik 50 persen sama dengan dibulan Januari, sehingga tidak menimbulkan deflasi.

“Kalau di Januari kemarin itu ada perubahan dari harga normal ke harga diskon 50 persen. Tapi kalu Januari ke Februari itu akan sama karena sama-sama diskon 50 persen, sehingga tentu tidak ada perubahan harga itu juga tidak akan menimbulkan deflasi,” ujarnya. (dnd)