Punya Keluarga ODGJ, Puskesmas dan RSUD Junjung Besaoh Sudah Siapkan Dokter Spesialis Jiwa Gratis

Ilustrasi Orang Idap Gangguan Jiwa (Ist)

TOBOALI, LASPELA – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Slamet Wahidin mengatakan, terdapat banyak jenis gangguan mental yang mempunyai ciri serta metode pengobatan yang berbeda.

Beberapa diantaranya hanya memerlukan terapi percakapan saja, ada pula yang memerlukan konsumsi obat berkala hingga terapi berkepanjangan.

Untuk di Bangka Selatan, pengobatan penyakit gangguan jiwa bisa di Puskesmas maupun di RSUD Junjung Besaoh.

“Silahkan berobat ke puskesmas maupun ke RSUD Junjung Besaoh karena saat ini sudah ada dokter spesialis jiwa semuanya gratis. Kita berupaya menekan kasus ODGJ yang memang fluktuatif,” kata Slamet, Senin (5/8/2024).

Ia menuturkan, tiap jenis gangguan mental mempunyai berbagai macam faktor penyebabnya, baik karena trauma masa lalu hingga warisan genetik.

“Namun kebanyakan kasus yang terdata yakni skizofrenia yang mengakibatkan penderitanya halusinasi, sulit berpikir dan mengalami delusi,” ucapnya.

Ia juga menjelaskan, penyakit ini sering menyebabkan penderita sulit membedakan mana yang nyata atau hanya mimpi alias ilusi.

Lalu, gangguan psikotik dan membuat penderita kesulitan membedakan antara kenyataan dengan halusinasi. Kondisi ini terjadi karena zat kimia di otak terjadi gangguan karena kelelahan fisik maupun kondisi mental yang sedang terganggu.

Menurut Slamet, psikosomatis yang memunculkan masalah fisik dari cara berpikir penderita sendiri. Terakhir yakni depresi yang membuat penderitanya merasa gelisah, resah, putus harapan dan tidak berharga.

“Bahkan ada salah satu desa terdapat satu keluarga yang mengidap ODGJ. Kebanyakan awalnya mereka depresi, karena tidak tertangani dengan baik oleh keluarganya jadi mengarah ke skizofrenia,” ujarnya.

Kendati demikian, lanjut Slamet , seluruh ODGJ tersebut sudah dirawat di berbagai fasilitas kesehatan masyarakat.

Ada yang dirawat di puskesmas hingga dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Junjung Besaoh.

Ia menyebut, saat ini pihaknya terus berupaya menekankan pentingnya keluarga penderita ODGJ untuk melakukan kontrol rutin setiap bulannya.

“Petugas kesehatan juga melakukan konseling ke rumah-rumah terhadap individu dengan gangguan mental dengan target kasus ODGJ dapat terus ditekan,” pungkas Slamet. (Pra)