BANGKA BARAT, LASPELA – PT Timah Tbk mengajak para pelajar di Kabupaten Bangka Barat untuk menjadi agen perubahan dalam mencegah stunting. Hal ini disampaikan dalam Program Kegiatan Menurunkan Stunting (Kemunting) yang dilaksanakan PT Timah Tbk di Wisma Sriwijaya Unit Metalurgi Mentok Bangka Barat, Selasa (12/12/2023).
Program Kemunting PT Timah Tbk kali ini menghadirkan Kepala Dinas Bangka Barat, Muhamad Syafei Rangkuti, Dokter kandungan Konsultan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi, dr Nazif, dan Asosiasi Ibu Menyusui (AIMI).
Kepala Dinas Kesehatan Bangka Barat, Muhamad Syafe’i Rangkuti mengatakan, program Kemunting bagi pelajar di Bangka Barat ini sangat positif. Dia berharap para pelajar menjadi agen perubahan dalam menanggulangi stunting.
“Program Kemunting PT Timah sangat positif apalagi objek, yang menjadi peserta sosialisasi adalah anak sekolah, masih steril, masih bersih dan bisa menjadi agen perubahan buat masyarakat lainnya,” katanya.
Ia berharap, para pelajar ini dapat membantu menekan angka stuting di Kabupaten Bangka Barat, dengan memberikan edukasi tentang stunting kepada masyarakat di lingkungan mereka.
“Harapan kita kepada peserta atau siswa dapat menjadi agen perubahan , penyambung lidah kita, menyampaikan ke masyarakat, sehingga orang yang tidak paham bahaya dari stunting menjadi paham. Dengan peran pelajar ini diharapkan kabupaten Bangka Barat bisa bebas stunting,” ucapnya.
Salah satu pelajar SMK di Muntok, Aldian menyampaikan, dengan adanya Program Kemunting PT Timah Tbk ini, mereka mendapatkan edukasi baru tentang stunting.
“Sosialisasi ini sangat bagus sekali, karena kami sebagai pelajar mengetahui stunting itu seperti apa dan resikonya apa, karena stunting ini sangat berpengaruh menuju Indonesia EMAS tahun 2045, yang mana kita pelajar sangat berperan dalam program itu,” ujarnya.
Pelajar lainnya, Novelika mengatakan, dengan soaialisasi kemunting dari PT Timah Tbk, dirinya jadi mengetahui pernikahan dini menjadi salah satu penyebab lahirnya anak-anak stunting.
“Sosialisasi ini sangat bermanfaat bagi pelajar, karena mendapat penjelasan dari risiko dari pernikahan dini, karena dari pernikahan dini itu penyebab stunting,” ungkap siswi SMKN Mentok kelas 10 ini.
Sementara itu, Camat Mentok Sukandi mengapresiasi Sosialisasi Program Kemunting yang diselenggarakan oleh PT Timah kepada pelajar di wilayah mereka. Ia menyebutkan, di Kecamatan Mentok ada beberapa anak-anak yang terdeteksi mengalami stunting.
“Program Kemunting PT Timah Tbk, dapat membantu pemerintah untuk menekan angka stunting karena di Kecamatan Mentok juga terdapat anak anak mengalami stunting. Semoga dengan sosialisasi ini anak-anak ini bisa membantu mencegah stunting,” tandasnya.(ril/chu)