KARIMUN, LASPELA — Sebagai bentuk kepedulian terhadap pelestarian budaya lokal sekaligus pemberdayaan masyarakat, PT TIMAH Tbk menggelar Pelatihan Membatik Ecoprint bagi masyarakat di Kabupaten Karimun.
Pelatihan yang bertajuk ‘Pelatihan Membatik Ecoprint Sebagai Sarana Pelestarian Kebudayaan’ berlangsung di Wisma Kundur PT TIMAH Tbk, Kabupaten Karimun pada 18-21 November 2025 yang diikuti sebanyak 20 peserta dari berbagai wilayah di Pulau Kundur.
Menghadirkan narasumber Bella Kartika Aprilia yang merupakan owner Batik Sepiak ini disambut antusias oleh para peserta. Bella mengenalkan konsep ecoprint, teknik pewarnaan alami, proses pemindahan motif tanaman ke kain. Dengan metode praktik langsung, peserta dapat menghasilkan karya batik ecoprint mereka sendiri.
Pelatihan membatik ecoprint ini menjadi bagian dari komitmen PT TIMAH Tbk dalam mendukung keberlanjutan budaya Indonesia, khususnya batik sebagai warisan budaya yang telah diakui dunia.
Melalui teknik ecoprint, peserta diajak memanfaatkan dedaunan, bunga, dan tumbuhan sekitar untuk menghasilkan motif-motif alami yang unik tanpa bahan kimia berbahaya serta menghadirkan motif dengan motif khas daerah.
Salah satu peserta Mira Azura mengatakan, dirinya sangat antusias dan bersyukur bisa mengikuti pelatihan ini. Dirinya mendapatkan banyak ilmu baru terutama tentang ecoprint.
“Ini sangat seru sekali, karena ini ilmu yang sangat mahal yang saya dapatkan karena belum pernah sama sekali. Dari hari pertama kita diajarkan pembuatan mal, pencatingan, pencetakan, pencelupan hingga pewarnaan alami menggunakan daun-daun yang ada di kebun. Ada batik tulis, celup dan ecoprint,” katanya.
Menurutnya, pelatihan ini sangat menarik bagi dirinya karena ada banyak hal yang baru. Dirinya berharap pelatihan ini bisa terus berlanjut sehingga semakin banyak masyarakat yang terbantu.
“Saya tertarik dengan pembuatan ecoprint, saya melanjutkan menggunakan teknik pemukulan dari daun-daun yang ada. Ini tidak hanya sampai di sini saja tapi bisa juga dikembangkan di rumah,” katanya.
Senada, dengan yang disampaikan Anggita Aditya menyatakan, pelatihan dari PT TIMAH Tbk ini bisa memberikan motivasi baginya untuk mengembangkan batik ecoprint, sehingga bisa menambah varian produk yang mereka hasilkan.
“Saya senang sekali dengan adanya pelatihan batik ecoprint ini, kedepanya mudah-mudahan saya bisa mengembangkan lagi dari segi ecoprint dan harapan kami semoga PT TIMAH Tbk terus bisa mensupport kami agar bisa terus berkembang,” ucapnya.
Dirinya akan mengembangkan dan mempraktikan kembali ilmu yang didapatkan dari pelatihan ini, termasuk mengembangkan delapan motif khas Karimun seperti daun kundur.
Sementara itu, instruktur dari Pelatihan ini, Bella menyebutkan para peserta sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Dirinya mengajarkan berbagai teknik membatik, metode ecoprint dengan teknik dikukus, teknik pewarnaan dan lainnya.
“Karimun ini sudah punya ke khasan misalnya motif daun kundur, ini yang harus dikembangkan sehingga ini menjadi ciri khas dari daerah sini dan menjadi pembeda batik ecoprint di sini dengan daerah lainnya. Tentu ini nantinya akan menjadi branding baru bagi daerah ini,” ucapnya.
Kedepan, Ia berharap PT TIMAH Tbk dapat mendampingi dan membina para peserta pelatihan sehingga mereka bisa mengembangkan berbagai produk batik.
“Semoga pelatihan ini tidak hanya sekadar pelatihan tapi bis dikembangkan menjadi pemberdayaan masyarakat, sehingga bisa meningkatkan nilai ekonomi di sini. Kita dengan PT TIMAH sejak 2019 sebagai binaan PT TIMAH Tbk kita kolaborasi membina UMKM lainnya. Sehingga apa yang dilakukan PT TIMAH Tbk tidak berhenti di kami, tapi kami juga memberikan ilmu bagi binaan timah yang lain untuk meningkatkan taraf ekonomi dari binaan PT TIMAH Tbk,” tutupnya.
Melalui program ini, perusahaan berharap semakin banyak komunitas yang mampu mengembangkan produk kreatif berbasis ecoprint sehingga dapat mendorong pertumbuhan wirausaha baru dan memperkuat ekonomi lokal. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat memantik semangat generasi muda untuk lebih mencintai dan melestarikan budaya Indonesia. (*)







Leave a Reply