SUNGAILIAT, LASPELA — Group Band Crispy Sunday sukses mencuri perhatian publik setelah meraih Juara 3 dan Juara Favorit pada ajang FFWD Fest Reggaeneration 2025 yang digelar di Sentul Otopark, Bogor, Jawa Barat.
Prestasi ini menjadi momentum penting bagi band asal Sungailiat, Bangka, Bangka Belitung itu untuk menunjukkan karakter musik khas daerah di kancah nasional.
Crispy Sunday sendiri merupakan grup reggae DUB yang terbentuk pada 2009. Band ini beranggotakan Rendi Felani alias Konyekx (vokal), Jefry Wijaya (gitar), Angga Susanto alias Ambex (bass), Rizdo Alfinsar (gitar), dan Sandy Ikhsan alias Anyai (drum).
Dalam perjalanannya, band ini sempat menggunakan nama D’gembels sebelum akhirnya resmi berganti menjadi Crispy Sunday pada 2016.
“Kami mengusung Jamaican sound dengan sentuhan Dub Reggae. Ada nuansa Slightly Stoopid, Tribal Seeds hingga Matisyahu yang mempengaruhi warna musik kami,” ujar Konyekx, vokalis Crispy Sunday, Selasa (4/11/2025).
Pada 19 April 2024 lalu, Crispy Sunday merilis EP berjudul Together is Better di bawah label Dub House Records, Bandung. Kemudian, mereka mendapat undangan tampil di FFWD Reggaeneration salah satu festival musik independen terbesar di Indonesia.
“Kesempatan ini menjadi momentum membawa karya musik Bangka Belitung lebih dikenal luas,” katanya.
Sementara itu, Ambex Bassis Crispy Sunday mengatakan, FFWD Fest sendiri merupakan festival yang membawa semangat Kolaborasi Musik Tradisi Merajut Nusantara yang memadukan musik tradisi ke dalam musik popular sebagai upaya pelestarian budaya lokal dan penguatan ekosistem industri kreatif, melalui pendekatan yang relevan bagi generasi muda.
“Festival ini, banyak diikuti oleh peserta dari berbagai pulau dan provinsi.
Kami tampil di FFWD Reggaeneration, dengan memadukan alat musik tradisi khas Bangka. Kita ingin memperkenalkan budaya Bangka di tingkat nasional,” ucap Ambex.
Diketahui, partisipasi dari Crispy Sunday di panggung FFWD bukan hanya sekedar, namun mereka tampil bersama deretan musisi Nasional lainnya yang menjadi kebanggaan tersendiri bagi daerah ini.
Jefri, sang gitaris menyebutkan bahwa berbicara mengenai musik yang tidak terlepas dari keselarasan, harmonisasi dan perasaan.
Musik merupakan bahasa yang global dimana musik sebagai wujud menyampaikan perasaan, situasi dan keadaan yang digambarkan secara imajinatif dengan satu keselarasan, perekat satu kesatuan dan kebersamaan, karena musik tidak memandang perbedaan.
Jefry juga berharap kemenangan mereka dapat memicu geliat musik indie di Bangka Belitung agar lebih banyak musisi muda percaya diri tampil di skena nasional hingga internasional.
“Kami berterima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung perjalanan kami. Semoga musik Bangka Belitung terus berkembang dan dikenal lebih luas,” tutupnya.
Keberhasilan Crispy Sunday menunjukkan bahwa pemuda daerah memiliki peluang besar untuk bersaing di panggung nasional. Dukungan terhadap karya seni lokal pun menjadi penting agar lebih banyak talenta Bangka Belitung dapat bersinar di masa mendatang. (*/mah)

Leave a Reply