PANGKALPINANG, LASPELA – Pemerintah Kota Pangkalpinang mengambil langkah serius dalam menangani permasalahan anak-anak kurang mampu, terlantar, dan putus sekolah.
Melalui program “Sekolah Rakyat”, Pemkot menargetkan tidak ada lagi anak-anak yang hidup di jalanan atau luput dari perhatian pendidikan formal.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, M. Unu Ibnudin, mengatakan bahwa program ini merupakan instruksi langsung dari pemerintah pusat dan menjadi bentuk tanggung jawab negara terhadap generasi muda.
“Kita menjamin seluruh anak-anak kita, yang pertama tidak mampu, kedua tidak terpantau di mana, atau bahkan terlantar dan ditelantarkan. Semua akan kita tampung,” kata Unu, Kamis (18/9/2025).
Sekolah Rakyat ini akan mengadopsi sistem pembinaan layaknya pesantren, menyediakan pendidikan dari tingkat SD, SMP hingga SMA, serta fasilitas tempat tinggal bagi para siswa.
Tujuannya tidak hanya memberikan pendidikan, tetapi juga membina dan melindungi mereka secara menyeluruh.
Unu menjelaskan bahwa saat ini Pemkot telah menyiapkan lahan di wilayah Air Kepala Tujuh sebagai lokasi pembangunan sekolah.
Meski masih dalam tahap awal, ia optimis perencanaan akan segera berjalan.
“Dinas PUPR akan mulai merancang bangunan, fasilitas, dan kebutuhan yang diperlukan. Pengelolaannya juga sedang dipikirkan agar bisa berjalan jangka panjang,” ujarnya.
Meski prosesnya panjang, Unu menegaskan bahwa fondasi utama yaitu lahan sudah siap.
Ia mengharapkan dukungan dan doa masyarakat agar anggaran bisa segera disiapkan dalam satu hingga dua tahun ke depan.
Program Sekolah Rakyat ini diharapkan menjadi solusi konkret bagi permasalahan sosial di Pangkalpinang, khususnya dalam hal pendidikan untuk anak-anak yang kurang beruntung.
Dengan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, Pemkot ingin memastikan tidak ada lagi anak yang tertinggal atau terabaikan.
“Tidak ada lagi adik-adik kita yang harus hidup di jalanan atau di tempat yang tidak seharusnya. Mereka akan kita lindungi dan beri masa depan,” katanya. (dnd/ppl03)
Leave a Reply