PANGKALPINANG, LASPELA – Pemerintah Kota Pangkalpinang melalui Dinas Pariwisata akan menggelar Festival Nganggung perdana pada Jumat, 5 September 2025, di Kelurahan Tuatunu.
Acara ini merupakan sinergi antara tradisi budaya lokal dan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang kuat di tengah masyarakat Melayu-Islami Tuatunu.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang, Yudi Vernando, mengatakan bahwa persiapan Festival Nganggung telah mencapai 90 persen.
Berbagai elemen, mulai dari pemasangan atribut, panggung acara, hingga gladi resik telah dilakukan pada Kamis sore (4/9/2025).
“Kami sudah berkoordinasi dengan bidang pemasaran, perangkat daerah, dan masyarakat. Persiapan fisik sudah hampir selesai, dan mudah-mudahan besok cuaca bersahabat karena acara ini digelar di lapangan terbuka,” ungkap Yudi.
Festival Nganggung akan menampilkan tradisi “Nganggung” yaitu membawa dulang (talam besar berisi hidangan) secara bersama-sama ke lokasi acara.
Tradisi ini sudah menjadi simbol kebersamaan dan gotong-royong masyarakat.
“Target kami, setiap OPD di lingkungan Pemkot Pangkalpinang menyumbang dua dulang. Selain itu, masyarakat Tuatunu dan sekolah-sekolah juga berpartisipasi. Ini bukan hanya acara seremoni, tapi bentuk pelestarian budaya,” tambahnya.
Yudi juga menuturkan bahwa Tuatunu memiliki tradisi Maulid Nabi yang sangat meriah event ini bahkan menyerupai suasana Lebaran dan tak tanggung-tanggung akan ada 1000 dulang yang menghiasi Festival Nganggung.
Masyarakat membuka rumah, berbagi makanan, dan bersilaturahmi dalam nuansa religius.
Maka dari itu, Festival Nganggung dipilih untuk dikolaborasikan dengan momentum Maulid sebagai penguat karakter lokal.
“Masyarakat Tuatunu sangat antusias. Mereka ingin tradisi ini dikenal luas dan menjadi bagian dari identitas Pangkalpinang. Festival ini kami usulkan masuk kalender tetap pariwisata setiap tahun,” katanya.
Acara juga akan dimeriahkan oleh peluncuran ikon nanas sebagai simbol lokal Tuatunu, yang dikenal sebagai salah satu sentra perkebunan nanas di Pangkalpinang. Selain itu, akan ada berbagai perlombaan dan hiburan rakyat untuk menarik minat pengunjung.
“Nanas ini tanaman khas Tuatunu, sudah lama jadi penghasilan utama warga. Kami angkat jadi ikon agar lebih dikenal dan punya nilai jual wisata. Ke depan, Festival Nganggung ini bisa menjadi daya tarik budaya sekaligus ekonomi,” jelas Yudi.
Pemerintah menargetkan ribuan masyarakat akan hadir, tidak hanya dari Pangkalpinang, tetapi juga warga perantauan yang pulang ke kampung halaman. Festival ini diharapkan mampu memperkuat potensi Tuatunu sebagai destinasi wisata berbasis budaya dan religi.
“Mudah-mudahan Festival Nganggung ini berjalan lancar dan aman. Harapan kami, ini bisa menjadi event budaya yang bukan hanya ditunggu masyarakat, tetapi juga menjadi ikon wisata Kota Pangkalpinang,” pungkas Yudi. (dnd)
Leave a Reply