PANGKALPINANG, LASPELA – Dalam debat kedua Pilkada Pangkalpinang calon wakil wali kota Dessy, yang berpasangan dengan Prof. Udin, menyampaikan gagasannya mengenai pentingnya membangun kerukunan antar-etnis dan meningkatkan sektor pariwisata melalui kegiatan budaya tahunan.
Salah satu ide utama yang diusung Dessy adalah menjadikan perayaan Cheng Beng, tradisi ziarah leluhur etnis Tionghoa, sebagai agenda festival tahunan berskala nasional bahkan internasional di Pangkalpinang.
“Di Pangkalpinang, sekitar 30% masyarakatnya adalah etnis Tionghoa. Setiap tahun saat Cheng Beng, banyak perantau bahkan dari Jakarta datang kembali ke kampung halaman untuk berziarah. Ini adalah potensi besar, bukan hanya untuk menjaga budaya dan kerukunan, tapi juga mendorong ekonomi dan pariwisata,” ujar Dessy dalam debat, Selasa (19/8/2025).
Menurutnya, dengan mengemas Cheng Beng menjadi festival budaya yang rutin diselenggarakan, Pangkalpinang tidak hanya menjadi kota yang ramah terhadap keberagaman, tetapi juga destinasi wisata spiritual dan budaya yang menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara.
“Kami ingin menjadikan ini sebagai kekuatan bersama. Festival Cheng Beng bisa menjadi momentum tahunan yang mempertemukan masyarakat dari berbagai latar belakang, menunjukkan bahwa Pangkalpinang adalah kota yang rukun, terbuka, dan maju,” tambahnya.
Menurut Pasangan Prof. Udin dan Dessy menekankan bahwa pembangunan tidak hanya dilihat dari aspek fisik, namun juga dari kekuatan sosial dan budaya yang dimiliki masyarakatnya. (dnd)
Leave a Reply