Festival Nganggung Kampung Melayu Siap Digelar, 1.000 Dulang akan Hiasi Tua Tunu

Avatar photo
Editor: Iwan Satriawan
Kepala Bidang Pemasaran pada Dinas Pariwisata Pangkalpinang, Elita, Sabtu (9/8/2025)

PANGKALPINANG, LASPELA – Festival Nganggung Kampung Melayu akan menjadi ajang perdana yang digelar untuk mengangkat pamor dan potensi budaya lokal Kelurahan Tua Tunu Indah, Kecamatan Gerunggang, Kota Pangkalpinang.

Kegiatan ini rencananya akan digelar pada 5 September mendatang, bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang menginisiasi kegiatan ini sebagai bagian dari upaya memperkenalkan Tua Tunu sebagai Kampung Melayu yang kaya akan nilai-nilai keislaman, adat, dan budaya yang masih sangat kuat.

Kepala Bidang Pemasaran pada Dinas Pariwisata Pangkalpinang, Elita, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan masyarakat Tua Tunu yang sangat menyambut baik pelaksanaan festival ini.

“Tua Tunu punya nilai-nilai keislaman yang kental, adat dan budayanya juga sangat kuat. Ini menjadi kelebihan tersendiri. Kami sudah berkoordinasi dengan masyarakat dan mereka sangat welcome,” ujarnya, Sabtu (9/8/2025).

Saat ini, panitia tengah dalam tahap penyusunan struktur dan penetapan lokasi utama festival. Acara ini tak hanya berlangsung satu hari, melainkan akan dirangkaikan dengan berbagai kegiatan selama sepekan sebelumnya, termasuk Operasi Pasar Murah yang akan digelar bersama Dinas Pertanian Kota Pangkalpinang.

“Kita ingin masyarakat bisa berbelanja murah jelang festival, karena itu kegiatan pasar murah akan kami hadirkan lebih awal,” tambah Elita.

Salah satu acara utama dalam festival ini adalah tradisi Nganggung, di mana lebih dari 1.000 dulang akan disajikan oleh masyarakat. Festival ini juga akan diramaikan dengan peluncuran Ikon Nanas Tua Tunu, sebagai bentuk penghormatan terhadap potensi pertanian lokal. Tua Tunu dikenal sebagai salah satu wilayah penghasil nanas terbesar di Pangkalpinang.

“Nanas menjadi ikon baru Tua Tunu. Kami akan meluncurkannya di festival ini. Rencananya akan ada sekitar 800 buah nanas yang disiapkan, dan sekitar 500 di antaranya akan kami keluarkan dalam acara utama,” jelas Elita.

Selain peluncuran ikon, akan digelar pula lomba estafet nanas dan berbagai kompetisi olahan nanas seperti keripik dan produk-produk turunan lainnya, sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan industri hilir.

“Kami berharap setelah peluncuran ini, akan ada dukungan dari berbagai OPD atau instansi untuk membangun sektor hulu hingga hilir pertanian nanas di Tua Tunu,” pungkas Elita.

Festival ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga pengungkit ekonomi dan pariwisata lokal di kawasan Tua Tunu Indah. (dnd)

 

Leave a Reply