Empat Calon Bupati Bangka Tolak Ikut Debat Publik KPU Bangka, Pilih Duduk di Kedai Kopi

Avatar photo
Editor: Iwan Satriawan
Empat calon Bupati Bangka usai menemui KPU Bangka, Kamis (7/8/2025).

SUNGAILIAT, LASPELA – Empat calon Bupati Bangka memastikan tidak akan berpartisipasi dalam debat publik yang dijadwalkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangka pada 12 Agustus 2025 mendatang.

Keempat calon yang kompak menolak debat tersebut adalah Feri Insani, Naziarto, Aksan Visyawan, dan Andi Kusuma yang merupakan pasangan calon nomor urut 1 hingga 4.

Menurut mereka, debat publik justru berpotensi memicu ketegangan dan mengganggu kondusifitas Pilkada yang seharusnya damai dan demokratis.

“Kami tidak ikut debat, karena kami sudah sepakat, debat juga ujung-ujungnya membuat hal tidak kondusif. Jadi lebih bagus kami menyampaikan visi dan misi saja,” kata Calon Bupati Nomor Urut 4, Andi Kusuma, Kamis (7/8/2025).

Baca Juga  Tak Hanya Tolak Ikut Debat Publik, Empat Calon Bupati Bangka juga Tolak Perubahan Zona Kampanye

Andi mengatakan, keempat paslon memilih cara alternatif dalam menyampaikan visi dan misi kepada masyarakat, yaitu dengan duduk bersama di ruang publik yang lebih santai dan terbuka.

“Kita tetap hadir, tapi di kedai kopi, duduk, kemudian pasangan 1, 2, 3, dan 4 menyampaikan visi dan misinya,” ujarnya.

Meski debat publik yang digelar KPU dijadwalkan selama dua kali, namun mereka menegaskan enggan untuk hadir di acara tersebut.

“Kami sama sekali tidak ikut perdebatan yang dilakukan oleh pihak KPU,” tegasnya.

Baca Juga  Pilkada Ulang Resmi Diikuti Lima Paslon, KPU Bangka Ubah Skema Kampanye

Sementara itu, Feri Insani saat ditanya apakah sikap penolakan ini terkait dengan putusan KPU Bangka yang menyatakan pasangan Rato-Ramadian Memenuhi Syarat (MS) setelah sebelumnya TMS, Feri tidak memberikan jawaban langsung.

“Silakan terjemahkan sendiri,” ujarnya singkat.

Meski demikian, para calon yang menolak debat tetap menyerukan agar masyarakat Bangka tidak terpecah belah hanya karena perbedaan pilihan politik dalam Pilkada Ulang ini.

“Jangan sampai gara-gara Pilkada Ulang kita sebagai masyarakat Bangka ini terjadi perpecahan,” tukasnya. (mah)

Leave a Reply