SUNGAILIAT, LASPELA — Mahasiswa Institut Pahlawan 12 Bangka diajak untuk menangkal praktik politik uang.
Hal itu disampaikan oleh anggota DPD RI, Ustadz Zuhri M Syazali saat Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan dengan tema “Fenomena Politik Uang dalam Kontestasi: Tantangan, Solusi dan Upaya Membendung Berdasar Nilai-Nilai Pancasila.
Tak hanya mahasiswa, kegiatan yang berlangsung di gedung pertemuan kampus setempat itu juga diikuti oleh civitas akademika.
Rektor Institut Pahlawan 12, Darol Arkum menyampaikan, kegiatan tersebut untuk menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga persatuan, menghormati perbedaan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa.
“Perguruan tinggi memiliki tanggung jawab moral dan intelektual untuk tidak hanya mencetak lulusan yang cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki integritas, nasionalisme, dan kepedulian terhadap masa depan bangsa,” katanya, Rabu (7/5/2025).
Sementara itu, Ustadz Zuhri mengurai isi dari alenia ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Tujuan bernegara yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
“Politik uang menjadi salah satu tantangan serius dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Praktik ini tidak hanya merusak kualitas pemilu, tetapi juga mencederai nilai-nilai luhur bangsa yang terkandung dalam 4 Pilar Kebangsaan,” ujarnya.
Bambang Ari Satria yang merupakan narasumber kegiatan tersebut menyampaikan, Pancasila mengajarkan nilai kejujuran, keadilan, dan kemanusiaan.
Menurutnya, jika nilai-nilai tersebut dipegang teguh, maka masyarakat akan menolak segala bentuk praktik politik uang yang hanya menguntungkan segelintir pihak dan merugikan rakyat dalam jangka panjang.
“Nilai religius dalam sila pertama mendorong masyarakat dan pelaku politik untuk menjunjung tinggi moralitas dan etika. Politik uang adalah bentuk penyimpangan moral yang tidak sesuai dengan ajaran agama mana pun. Nilai ini menanamkan bahwa integritas adalah bentuk tanggung jawab spiritual,” bebernya.
Suasana sosialisasi ini menjadi lebih hidup setelah para peserta menyampaikan pandangannya tentang cara-cara praktis menolak politik uang dan membangun kesadaran kolektif di masyarakat serta menyebarkan nilai-nilai kebangsaan di lingkungan masing-masing. (mah)