Didit Srigusjaya: Data Tak Valid Sebakan Pendistribusian Elpiji Tidak Tepat Sasaran

Ketua DPRD Babel Didit Srigusjaya saat menghadiri rakor pengendalian dan pengaturan pendistribusian gas elpiji tabung 3 kilo, di Ruang Tanjung Pendam Kantor Gubernur Babel, Senin (24/2/2025).

PANGKALPINANG, LASPELA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Didit Srigusjaya, menyoroti penggunaan gas elpiji bersubsidi dan keluhan masyarakat terkait ketersediaan elpiji 3 kilo di lapangan yang mengalami kelangkaan.

“Kita menyoroti adanya keluhan masyarakat terkait ketersediaan elpiji 3 kilo di lapangan. Untuk itu saya menekankan pentingnya ketepatan sasaran dalam pendistribusian gas bersubsidi tersebut,” kata Didit dalam rapat koordinasi (rakor) pengendalian dan pengaturan pendistribusian gas elpiji tabung 3 kilo bersama pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, di Ruang Tanjung Pendam Kantor Gubernur Babel, Senin (24/2/2025).

Didit menyebutkan, saat ini Pertamina sudah maksimal untuk memenuhi daripada kebutuhan pengguna gas elpiji tabung 3 kilo ini, akan tetapi jika di kabupaten/kota datanya tidak valid maka permasalahan ini tidak pernah selesai.

“Sebanyak apapun pasokan elpiji 3 kilo yang diberikan pemerintah pusat dan Pertamina, jika datanya tidak valid maka tidak akan efektif jika tidak tepat sasaran,” ujarnya.

Selain itu, dirinya juga meminta komitmen bersama antara pemerintah daerah, kabupaten/kota, dan provinsi untuk memastikan pendistribusian gas bersubsidi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

“Pertamina sudah menjamin untuk kebutuhan gas 3 kilo menjelang puasa dan lebaran,” ucap Didit.

Ia menekankan pentingnya data yang akurat dalam pendistribusian elpiji 3 kilo agar subsidi tepat sasaran.

“Saya meminta pengawasan yang lebih ketat terhadap pendistribusian gas bersubsidi, terutama menjelang Ramadhan dan Idul Fitri,” tegas Politisi PDIP ini.

Didit menambahkan bahwa Pertamina mempunyai fungsi untuk dapat mengecek penyalahgunaan elpiji 3 kilo.

“Saya berharap, dengan pengawasan yang lebih ketat, pendistribusian gas bersubsidi dapat lebih tepat sasaran,” tutupnya. (chu)