SUNGAILIAT, LASPELA — Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di setiap daerah di Indonesia akan menggelar aksi demo terkait adanya pemangkasan anggaran yang dilakukan oleh pemerintah.
Ketua PHRI Bangka, Alvonsus Abi mengatakan, dampak akibat kebijakan tersebut memberikan multiplayer efek yang sangat luar biasa.
Termasuk tidak adanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan di hotel.
Namun demikian, pihaknya mengaku masih menunggu hasil lobi antara PHRI dengan DPR dan presiden.
“Kalau hasilnya tidak sesuai dengan harapan, ya terpaksa kami akan melakukan demo di seluruh daerah. Ini kan untuk kepentingan rakyat banyak bukan untuk kepentingan pribadi,” katanya.
Bahkan, kata Alvonsus, terkait wacana aksi demo tersebut sudah disetujui oleh DPP PHRI pada saat Munas di Puncak Bogor.
“Sudah (diperbolehkan) karena kami sudah ada kesepakatan saat Munas. Karena pembahasan yang kami ajukan itu ya masalah pemangkasan anggaran ini, ini yang harus kami perjuangkan,” tegasnya.
Alvonsus mengatakan bahwa jika perhotelan ramai, maka efek positifnya juga dirasakan oleh masyarakat, khususnya para pedagang tradisional dan pelaku UMKM.
“Ini kan bukan hanya untuk pengusaha saja, tapi dampaknya luas sampai ke masyarakat. Kami itu membeli daging, ayam, sayuran bahkan hingga laundry pun melibatkan mitra-mitra kami,” jelasnya.
“Outsourcing laundry misalnya, mereka juga memperkerjakan karyawan, kalau kami gak ada cucian mereka juga akan memberhentikan karyawan mereka dulu,” tambahnya.
Bahkan ia mengaku kerap ditanya oleh para pelaku UMKM lantaran tidak memesan kebutuhan hotel. (mah)