“SMAN 2 Pangkalpinang ini sekolahnya cukup luas, banyak terdapat ruang terbuka hijau dan titik-titik potensi genangan air, sehingga kita lakukan pemasangan 100 lubang resapan Biopori,” ujarnya.
Selain itu, kata Arinda, di sekolah tersebut juga aktif untuk program Adiwiyata, sehingga tim Adiwiyata diharapkan untuk merawat Biopori ini dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran pelajar di sekolah.
Selain untuk mencegah genangan air, lubang resapan Biopori juga dapat digunakan untuk membuat pupuk kompos, pupuk organik, dan pupuk alami dengan cara rutin memasukan sampah-sampah organik ke dalam lubang secara berkala.
Wakil Kepala SMAN 2 Pangkalpinang, Reihan merasa bersyukur lantaran sekolahnya mendapat bantuan fasilitas lubang resapan Biopori ini.
“Alhamdulillah ini program yang sangat bagus, kami atas nama sekolah mengucapkan terimakasih kepada BWS Babel yang telah memfasilitasi dan Tim BECAK yang telah melakukan pemasangan Biopori di sekolah kami. Memang sekolah ini perlu banyak biopori, karena dibeberapa tempat sering terjadi genangan air saat hujan lebat,” ujarnya, seraya berharap dengan adanya program ini dapat mengurangi genangan air yang berlebihan.(mah)
Leave a Reply