FTRB Minta Penyidik Ditreskrimsus Polda Babel Serius Ungkap Dalang 8 Ton Bijih Timah

* Matoridi: Jangan Sampai Ada Udang di Balik Batu

Tim gabungan saat mengamankan sopir dan truk yang membawa 8 ton bijih timah ilegal di Pelabuhan Sadai, Rabu (16/10/2024) dini hari.

TOBOALI, LASPELA – Forum Tambang Rakyat Bersatu (FTRB) meminta penyidik Ditreskrimsus Polda Babel serius dalam mengungkap tabir mafia timah, setelah penetapan tersangka atas dugaan truk bermuatan bijih timah diduga ilegal di Pelabuhan Sadai, Bangka Selatan (Basel) pada Rabu dini hari (16/10/2024) lalu.

“Penetapan supir menjadi tersangka ini adalah lagu lama kaset baru, kenapa demikian, karena dari dulu selalu seperti ini supir, kuli pikul, kolektor kecil. Namun, para kolektor besar pihak smelter sangat jarang terjadi ditetapkan tersangka,” ucap Ketua FTRB, Matoridi, Jumat (18/10/2024) di Toboali.

“Saya yakin Aparat Penegak Hukum (APH) ini sudah siap – siap pemain timah yang transit dari Belitung ke Sadai ini, bahkan diduga hal ini sudah berjalan bahkan bisa jadi seminggu 3 kali pengirimannya,” sambungnya.

Ia menduga banyak pihak – pihak yang terlibat juga menjadi tanda tanya, tinggal menunggu ketegasan APH dalam mengungkap siapa dalangnya.

Tak hanya itu, diduga juga timah – timah ini dilarikan ke smelter-smelter yang tidak ada mempunyai IUP di wilayah produksi di Pulau Belitung.

“Penangkapan ini semoga menjadi awal yang baik, tetapi jangan sampai ada udang di balik batu atau menyusun tatanan yang baru,” ucapnya.

Menurutnya, bebasnya timah ini hilir mudik dari Belitung menuju Bangka dan di Pelabuhan Sadai, adanya keterlibatan oknum – oknum di Institusi yang membekingi.

“Kita sangat mendukung sekali Polda Babel dalam pengungkapan biji timah yang ditangkap kemarin, tetapi apakah benar – benar berani mengungkapnya, jangan sampai hanya riak – riak kecil saja,” tuturnya.

Ia berharap, Polda Babel dapat mengungkap aktor dibelakang mafia timah ini, tak hanya sopir dan PJO yang berhasil diungkap kepolisian di Smelter mini di Beltim beberapa pekan lalu.

“Kami juga menantikan Polda Babel menangkap para pemain sebenarnya bijih timah ini, sebagaimana halnya Kejagung mengungkap tata niaga besar pertimahan di Babel, semoga Polda Babel tidak hanya hangat – hangat tahi ayam saja dalam penangkapan bijih timah di Sadai kemarin,” pungkasnya. (pra)