Pedagang Keluhkan Biaya Administrasi CFD, Diskopdag dan UMKM Pangkalpinang Tegaskan Tak Pungut Biaya Apapun

Kepala Diskopdag dan UMKM Kota Pangkalpinang, Andika Saputra, Junat (6/9/2024).

PANGKALPINANG, LASPELA – Car Free Day (CFD) yang digelar di Taman Dealova Pangkalpinang menarik perhatian masyarakat dan pedagang.

Tetapi ternyata, pedagang yang berjualan dikenakan biaya administrasi yaitu dimulai dari Rp20 ribu hingga Rp25 ribu.

Biaya ini sebagian memberatkan pedagang. Namun, pihak pengelola menegaskan bahwa biaya tersebut tidak dibebankan.

Diketahui pula jika waktu berjualan para pedagang hanya hari Minggu dan beroperasi dari Pagi hingga pukul 11.00 siang.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Koperasi Perdagangan dan UMKM (Diskopdag dan UMKM) Andika Saputra menuturkan jika pihak Pemerintah Kota Pangkalpinang tidak memungut biaya apapun dalam lapak CFD tersebut.

“Kami pemkot tidak menarik retribusi dalam bentuk apapun, kecuali uang kebersihan dan uang parkir kendaraan,” ujar Andika melalui pesan WhatsApp, Jumat (6/9/2024).

Andika menuturkan jika pihaknya menyerahkan kepengurusan sepenuhnya kepada komunitas, jika memang dikenakan biaya atau hal lainnya pihaknya tidak ikut terlibat, yang penting lokasi bersih dan dimanfaatkan dengan baik.

“Kami tidak mengetahuinya dan tidak bertanggung jawab, tanyakan saja langsung ke koordinator komunitas UMKM masing-masing untuk apa dan bagaimana kegunaannya, kami Pemkot tidak ikut terlibat,” ujarnya.

Dalam waktu dekat pihaknya akan mengeluarkan surat edaran berkenaan CFD tersebut.

“Dimana surat tersebut sudah langsung ditandatangani oleh Pj Wali Kota Pangkalpinang,” katanya.

Tidak hanya itu, Andika juga mengatakan jika pihaknya mempersilahkan masyarakat untuk berjualan dan mempersilakan para komunitas untuk mengakomodir.

“Silahkan saja yang mau berjualan, kami tidak melarang. Nah kalo ad komunitas yg ada mengakomodir ya silahkan juga, namun kalo ada nominal uang didalamnya kami tidak ikut campur, yang jelas kami tahunya tertib dan rapi sesuai jalur yang sudah disepakati oleh Pemkot,” ujarnya.

Semantara itu, Koodinator CFD, yang berasal dari Komunitas Persatuan Pedagang Kecil Milenial (PPKM), Nico menuturkan jika uang admin tersebut tidak dipaksakan kepada para pedagang.

“Jika pun berat di admin nya itu tidak apa-apa, semua anggota yang ikut tidak kami paksakan namun mereka semua sepakat tidak keberatan dan memang dari Pemkot itu gratis,” ujarnya.

Namun, Nico menuturkan jika dari komunitas butuh menyiapkan team untuk kelancaran anggota selama acara berlangsung.

“Kami butuh team kebersihan untuk memungut sampah di area kelompok kami berjualan dan mereka semua team itu harus dipikirkan, kami komunitas mandiri tanpa ada sponsor dalam hal ini,” tuturnya.

Sementara itu, salah satu pedagang RA yang awalnya ingin berdagang di CFD menjadi enggan karena mendengar biaya admin yang lumayan besar.

“Sekalinya dengar biaya admin Rp20 ribu hingga Rp25 ribu jadi urung ikut CFD, karena belum apa-apa juga sudah harus bayar segitu yang awalnya saya mau jual buah potong yang untungnya juga tidak seberapa, mending sewa ruko saja,” katanya. (dnd)