PANGKALPINANG, LASPELA – Dosen Sosiologi Universitas Bangka Belitung, Luna Febriani beranggapan, pendidikan seksual menjadi salah satu faktor penting dalam memberikan pemahaman yang sehat kepada anak maupun batasan – batasan mereka.
Berhubungan dengan kondisi serta karakteristik keluarga, pada kondisi ini faktor latar belakang ekonomi dan pola asuh orang tua hingga karakteristik keluarga tunggal, cerai, besar dapat berkontribusi dalam kekerasan terhadap anak.
“Tentunya hal ini disebabkan persoalan kesulitan ekonomi dan pola asuh yang kerap mengabaikan atau menelantarkan anak berperan besar dalam menyumbang kekerasan terhadap anak,” jelas Luna, Selasa (11/6/2024).
Untuk itu, lanjut dia keluarga terutama orang tua menjadi kunci dalam pencegahan kekerasan terhadap anak, memastikan kelangsungan kehidupan anak dapat terjamin seharusnya sudah dipersiapkan saat sebelum hadirnya anak.
Yakni dengan memastikan kemampuan orang tua baik secara fisik, psikis, emosional, intelektual hingga finansial menjadi kunci dasar bagi orang tua yang berencana memiliki anak sehingga anak dapat terjamin kehidupannya ketika lahir dan bertumbuh.
“Perlunya persiapan yang matang secara emosional, intelektual maupun finansial bagi orang tua yang berencana memiliki anak, agar tumbuh kembang mereka terjamin,” kata dia.
Lalu, lanjut Luna lingkungan sosial tempat anak bertumbuh yang buruk, perbuatan kekerasan terhadap anak tak jarang dilakukan oleh orang-orang disekitar mereka tumbuh kembang, baik orang yang mereka kenali maupun orang asing.
“Maka dari itu, memastikan lingkungan anak menjadi lingkungan yang aman bagi mereka adalah tugas besar dari keluarga serta masyarakat tempat anak bertumbuh, hingga pemerintah,” sebutnya.
Ia menjelaskan, kontrol sosial serta kebijakan-kebijakan maupun aturan hukum perlindungan sangat anak diperlukan pada kondisi ini. Intervensi dari kebijakan, aturan hukum sifatnya mengikat diperlukan untuk membantu mengurangi dan membuat jera pelaku kekerasan terhadap anak.
“Hal yang terpenting adalah bagaimana orang tua benar – benar mengawasi tumbuh kembang anak serta memantau lingkungan pergaulan mereka guna memastikan bahwa mereka benar – benar tumbuh kembang dengan baik, bukan hanya fisik saja, tetapi dari segi intelektual, psikis maupun emosional, menjadi stabil diusia tumbuh kembang anak,” terangnya. (Pra)