PANGKALPINANG, LASPELA – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pangkalpinang tetap mengupayakan agar inflasi tetap di bawah rata-rata nasional pada moment jelang lebaran. Inflasi Nlnasional saat ini berada di 2,71 persen, sedangkan inflasi Kota Pangkalpinang akhir Maret berada di 2,42 persen.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang Lusje Anneke Tabalujan mengatakan dengan adanya TPID dapat memonitor dan menganalisis pergerakan harga di pasar, serta melakukan tindakan-tindakan preventif dan korektif untuk mengendalikan inflasi.
“Dengan adanya TPID, diharapkan inflasi di daerah dapat ditekan sehingga masyarakat dapat memperoleh harga barang stabil dan terjangkau, terlebih pada jelang Idulfitri dimana harga-harga pasti akan melonjak seiring dengan kebutuhan masyarakat,” katanya, Senin (1/4/2024).
Lusje mengatakan, menjelang lebaran Idulfitri harus hati-hati karena kebutuhan sejumlah komoditi akan mengalami peningkatan, untuk itu ia menekankan agar angka inflasi Kota Pangkalpinang yang di bawah nasional dapat dipertahankan.
“Pemkot sendiri sudah melaksanakan enam upaya konkrit untuk pengendalian Inflasi , pertama operasi pasar murah, melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang, kerja sama dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, gerakan menanam, merealisasikan BTT, hingga dukungan transportasi dari APBD,” tuturnya.
Ia meminta masyarakat Pangkalpinang untuk ikut serta menjaga inflasi dengan tidak konsumtif dan jangan boros. “Pemkot berusaha memastikan ketersediaan bahan-bahan sembako di pasar aman dan terpenuhi, namun masyarakat pun harus bijak dalam memanfaatkan perekonomian kita, jangan berlebihan,” pungkasnya. (dnd)