Dandim dan Kapolres Babar Pastikan Ikat Pinggang Lambang PKI Bukan Sengaja Dijual

“Saya memastikan bahwa tidak ada penyebaran paham komunisme di Kabupaten Bangka Barat,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Kapolres Bangka Barat AKBP Ade Zamrah. Menurutnya, hadirnya barang tersebut di Kabupaten Bangka Barat, karena kesalahan dari pedagang grosir tempat pemilik toko membeli barang.

“Sdh kita cek, ternyata hanya 1 buah ikat pinggang, tidak ada barang2 lain mas, unsur ketidaksengajaan dari pedagang grosiran yg kirim barang di jkt, kita pastikan tidak ada penyebaran barang2 berlambang palu arit di bangka barat mas,” tulisnya melalui pesan WhatsApp.

Baca Juga  Gelorakan Literasi, PT Timah Dorong Guru Bangka Barat Menulis Karya Ilmiah Populer

Diketahui pemilik toko serba 35, Munizar mengatakan dirinya tidak tahu barang yang ia beli dari Kota Jakarta itu terdapat ikat pinggang berlambang palu arit, lantaran tidak melakukan sortir sebelum dipajang untuk dijual.

Baca Juga  Hijaukan Wisata Batu Tunggal, PT Timah Tanam Pohon Peneduh dan Ajak Warga Jaga Lingkungan

“Waktu pesannya ikat pinggang dalam plastik bungkusan besar, isi mungkin sekitar 12 buah, rupanya masuk 1 yang itu. Kami jual tetap harga 35 ribu, tapi kurang tahu itu barang baru atau stok lama. Soalnya ketika barang masuk, tidak kami sortir,” ucapnya. (oka)

Leave a Reply