Ifong Jajal Bisnis Kuliner Khas Bangka Selatan di Jakarta, Sajikan Menu Favorit Lempah Kuning Ikan

Ifong, pemilik Pondok Ifong yang beralamat di Jalan Kedoya, Jakarta Barat.(Foto: Putra)

JAKARTA, LASPELA – Ifong, pria kelahiran Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan 40 tahun silam lalu nekat banting setir dari bisnis jual beli handphone ke dunia kuliner. Padahal diketahui, Ifong sudah 10 tahunan menggeluti usaha bisnis jual beli handphone di Mall Roxy Jakarta sebelum terjun sebagai chef 4 tahun terakhir di Pondok Ifong yang beralamat di Jalan Kedoya, Jakarta Barat.

Pria keturunan Tionghoa itu menyebutkan, beralih usaha dari jual beli handphone ke bisnis kuliner bukan tanpa sebab. Pasalnya, menurut Ifong jual beli handphone yang sudah dilakoni sejak lama itu sudah tidak menjanjikan untuk menghasilkan cuan yang lebih.

“Awalnya jual beli handphone di Roxy, tapi setelah saya lihat beberapa tahun terakhir jual beli handphone sudah menjamur, bahkan terpikir untuk saya pensiun dini walaupun bisnis jual beli handphone sudah banyak memberikan perubahan bagi diri saya,” kata Ifong, Kamis (16/2).

Setelah memutuskan menutup usahanya, Ifong mencoba mengadu nasib ke Taiwan dengan bekerja di salah satu perusahaan di negeri formosa tersebut. “Nah dari Taiwan saya mulai serius menekuni hobi saya memasak makanan termasuk belajar membuat es campur buah,” ujarnya.

Ternyata, hobi masak Ifong disambut hangat oleh keluarga dan kolega-koleganya di dunia bisnis kuliner. Meski sempat terlintas dipikirannya banyaknya kompetitor mi ayam dan mi nonhalal di Jakarta ia pun memilih menu utama yang unik dan yang jadi inspirasinya yakni mi ikan khas Toboali.

“Sebelum usaha kuliner ini saya tetap berpikir bahwa kompetitor di Jakarta banyak, ada mi ayam dan mi nonhalal banyak juga. Nah, saya mau cari sesuatu yang unik dan jarang akhirnya terinspirasi pertama mie ikan khas melayu Toboali,” imbuhnya.

Dari situ, Ifong mencoba mengembangkan usaha barunya itu melalui lidah-lidah para koleganyaa sebelum memulai masak lempah kuning ikan.

“Saya coba kembangkan dan seiring waktu ternyata peminatnya oke akhirnya kita nambah menu lempah kuning khas Bangka kita yang sampai saat ini jadi andalan recomended banget Pondok Ifong yakni menu ikan lempah kuning khas Toboali,” terangnya.

Soal harga, kata Ifong, makan di Pondok Ifong tidak harus merogoh kocek dalam-dalam untuk menikmati sajian ikan lempah kuning khas Toboali yang kental rasa rempah dan terasinya.

“Kalau untuk harga di pondok Ifong ada porsi kecil dan porsi jumbo yang jumbo ini bisa untuk berapa orang makan saya banderol dengan harga 65 ribu dan itu ada ikan tenggiri sama seafood kita mix satu,” ungkapnya.

Kendati terbilang cukup sukses usaha kulinernya, ia menuturkan usaha Pondok Ifong sempat goyang saat diterpa pandemi Covid-19 yang melanda dunia medio tahun 2020 hingga 2022.

“Empat tahun merintis makanan khas Bangka kita sempat dihantam pandemi Covid-19, kurang lebih 2 tahun dilanda pandemi Covid-19 yang mengharuskan kita harus benar-benar ketat dan kita take away tak hanya itu pondok ifong kita tutup full tidk boleh ada yang masuk,” tuturnya.

Untuk menginisiasi itu, pondok Ifong memainkan pemasaran secara online grabfood dan gofood serta pemasaran melalui chat para komunitas-komunitas dan untuk packaging pondok Ifong benar-benar memperhatikan dan memprioritaskan utama untuk konsumen.

“Misalnya kita packing plastik ada customer minta 2 atau 3 lapis kita ikutin saja, karena kita menjaga dan kedua kita online tetap kita jalan dan komunikasi melalui komunitas chat tetap kita jalankan secara online, karena melalui pemasaran online juga sangat membantu saat penjualan kuliner Pondok ifong,” ucapnya.

“Tak hanya itu, kita juga sekaligus menyajikan menu sop tulang kaki sumsum serta menjual makanan ringan atau snack khas Toboali seperti getas, kretek bahkan ada juga terasi khas Toboali yang dikirim langsung dari Toboali,” tambahnya. (Pra)