Sejak Senin Malam Air Tak Mengalir, Warga Perum Seruni Dibuat Emosi oleh PDAM

PANGKALPINANG, LASPELA – Sejak Senin (12/12/2022) malam air di Perumahan Tanjung Bunga Cluster Seruni tidak mengalir hingga hari ini (14/12/2022).

Warga perumahan bahkan sudah emosi dan kesal akibat ulah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pinang Kota Pangkalpinang ini.

Semua warga perumahan yang tergabung dalam grup whatsapp perumahan pun mengeluhkan hal yang sama, dan mempertanyakan hal ini yang kerap terjadi.

“Bukan kali ini saja, sebelumnya juga begini, alasannya ada kebocoran pipa, oke jika memang ada kerusakan, tapi tolong segera diperbaiki dan ada informasi kepada kami,” keluh Nurul, warga Perum Tanjung Bunga Cluster Seruni di Pangkalpinang, Rabu (14/12/2022).

Ia meminta agar PDAM bisa melakukan pengawasan terhadap instalasi yang dimiliki oleh perusahaan air minum tersebut, pengecekan rutin pada instalasi yang katanya sudah ada sejak zaman Belanda.

“Mengetahui ada kebocoran saja baru tahu dua hari, belum perbaikannya. Kejadian ini hampir terjadi setiap bulan,” imbuhnya.

Bagi warga yang memiliki tempat penampungan air, mungkin ketika air tidak mengalir tak menjadi persoalan, tetapi bagi warga yang tak punya tempat penampungan air, bisa menjadi masalah.

“Setiap hari warga butuh air, untuk mandi cuci dan keperluan lainnya. Jangankan untuk  mandi, terkadang untuk menyiram setelah buang air kecil saja airnya menipis,” tandasnya.

Ironisnya, air mengalir disaat warga sedang tidur, dini hari. Semalam kata Nurul, ia terbangun karena mau ambil minum, dan cek keran air, ternyata air mengalir.

“Akhirnya ngisi bak mandi sama beberapa ember, itupun ngalirnya kecil, satu jam baru penuh, jam tiga baru tidur lagi. Memangnya kami mau nyuci pakaian nyuci piring jam 2 jam 3 malam, kami juga mau istirahat, bukan hanya untuk menunggu air mengalir,” kesalnya.

“Eh pagi tadi, jam 8 air sudah tidak mengalir lagi, jadi apa masalahnya?” imbuhnya.

Warga tambahnya secara rutin selalu membayar tagihan air sebelum batas waktu yang ditentukan, lewat dari batas waktu warga akan dikenakan denda.

Salah satu warga dalam grup perumahan juga mempertanyakannya kemana uang yang dibayar warga sementara infrastruktur tidak ada perubahan.

“Dari kita-kita bayar PAM udah mahal dikemanain keuntungannya? Masa ganti pipa udah kadaluarsa aja ga mampu?” tukas Hendri dalam grup tersebut.

Sementara, Dimas dari PDAM Tirta Pinang saat dikonfirmasi menyebutkan bahwa kondisi ini dikarenakan clamp pipa di arah jalan Kompleks Perkantoran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel hilang diembat maling, bahkan katanya sudah dua kali hal ini terjadi.

“Iya, mohon sampaikan kepada pelanggan di Seruni ya, bahwa memang clamp pipa di jalur kantor gubernur dicuri, ini sudah beberapa kali kejadian,” kata Dimas saat dihubungi via telpon.

Sebelumnya, kata dia, pipa di belakang Kantor Kemenang Babel juga sempat jebol atau putus karena pekerjaan proyek talud di kawasan tersebut.

Ia mengaku, saat ini pihaknya berupaya melakukan perbaikan dengan memasang alat atau kunci permanen agar tak lagi dicuri.

“Kalau perbaikan clamp ini biasanya agak lama, membutuhkan waktu 2 x 24 jam, jadi air nggak bisa langsung mengalir,” jelasnya.

Namun sayangnya, Dimas tak bisa memastikan kapan air di perumahan tersebut kembali menyala, ia hanya menyebutkan tengah melakukan upaya perbaikan. (sih)