PANGKALPINANG, LASPELA – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Bangka Belitung (Babel) menggelar penelaahan (reviu) program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Inspektur Utama (Irtama) BKKBN Ari Dwikora Tono, dengan mengusung tema “Akselerasi Pencapaian Program Bangga Kencana dan Program Percepatan Penurunan Stunting Melalui Optimalisasi DAK BOKB dan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS)”, yang berlangsung secara luring dan daring, Selasa (30/8/2022).
Ia mengatakan, rapat reviu program saat ini merupakan salah satu wahana evaluasi dan pemantauan penyelenggaraan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting pada semester 1 tahun 2022.
“Diharapkan melalui kegiatan ini dapat mengakselerasi pelaksanaan program dan anggaran serta menetapkan langkah-langkah strategis dalam meningkatkan capaian kinerja BKKBN,” ujarnya.
Ari Dwikora mengapresiasi Provinsi kepulauan Babel karena capaian angka stunting lebih baik dari capaian nasional, yaitu 18,6% pada tahun 2021.
“Akan tetapi kita harus hati-hati dan jangan sampai terlena karena target untuk tahun 2024 yang lebih tinggi, yaitu 10,38%,” ingatnya.
Ada 6 indikator kinerja utama Perwaklian BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2022 yang harus dicapai, diantaranya pertama angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR) per WUS usia 15-49 tahun di angka 2,49 (sumber data PK 21), kedua angka kelahiran remaja umur 15-19 tahun (Age Spesific Fertility Rate/ASFR 15-19), sebesar 29,0, ketiga angka prevalensi kontrasepsi modern (Modern Contraceptive Prevalence Rate/mCPR), di angka 66,9%
Lanjut Ari, keempat Unmetneed sebesar 12,0, kelima Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga), diangka 56,03, dan keenam Median Usia Kawin Pertama Peremuan (mUKP), diangka 20,3.
“Untuk Provinsi Babel sampai dengan bulan Juni tahun 2022 mengenai prosentase pemakaian kontrasepsi modern (mCPR) sebesar 70,34% (Juni 2022) melebihi target 66,9%,” paparnya.
Sementara itu peserta KB Aktif MKJP sebesar 69,%59% (22.240 peserta dibandingkan target 31.958 peserta), dan angka unmeet need sebesar 12,0% hampir mencapai target 11,98% (PK 21),
“Hanya saja yang masih menjadi perhatian yaitu capaian peserta KB baru dibandingkan dengan Target KKP sebesar 10,28% (3.257 peserta),” tuturnya.
Ari menyebutkan, pelaksanaan program pada semester pertama tahun 2022 mengalami beberapa kendala, sehingga diperlukan akselerasi pelaksanaan kegiatan melalui DAK BOKB sesuai juknis yang telah ditetapkan.
“Pelaksanaan kegiatan serta penyerapan DAK fisik dan non fisik (BOKB) memerlukan perhatian bersama untuk dapat dilaksanakan dengan baik di tahun 2022 ini,” ungkapnya.
Diakui Ari, sampai dengan triwulan II tahun 2022 penyerapan anggaran Dana Alokasi Khusus Nonfisik Sub bidang Keluarga Berencana operasional stunting baru mencapai 10,3%.
“Hal ini mengindikasikan tidak optimalnya pelaksanaan kegiatan pendampingan calon pengantin, ibu hamil dan pasca persalinan di desa, surveilans stunting di tingkat desa, mini lokakarya kecamatan, audit kasus stunting dan pencetakan form data keluarga beresiko stunting sebagai pemetaan keluarga yang beresiko stunting yang ter-update,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala BKKBN Babel, Fazar Supriadi mengatakan kegiatan reviu ini dilaksanakan setiap enam bulan sekali sesuai dengan perjanjian kontrak kerja satu tahun dilakukan dievaluasi kinerja.
“Melalui reviu ini akan dilihat sejauh mana perkembangan kinerja BKKBN Babel apakah sudah sesuai dengan target yang ditetapkan atau melenceng dari jalur. Namun saya menilai selama setengah tahun ini sudah berada dijalur yang benar meski masih ada beberapa yang masih kurang,” ujarnya.
Fazar menyebutkan untuk program kerja maupun anggaran sampai sejauh ini ada yang sudah mencapai ada yang belum.
“Realiasai anggaran kita sudah 63 persen, tapi di Kabupaten/Kota masih rendah 10 persen lebih. Itu akan kita kejar beberapa bulan kedepan kontrak kinerja dan realisasi anggaran ini. Dan sesuai dengan perintah Irtama, kami akan melakukan akselerasi bersama dengan kabupaten dan lintas sektor lainnya,” tutupnya.(chu)