PANGKALPINANG, LASPELA – Penjabat (Pj) Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Sri Utami Sudarsono meminta Tenun Cual Babel dimasukkan dalam muatan lokal (mulok) di sekolah menengah atas sederajat. Hal itu di sampaikan Pj. PKK sekaligus ketua Dekranasda Babel, Sri Utami Sudarsono dalam arahannya di acara Coffee Break dan Penilaian Hasil Peserta Pelatihan Tata Boga yang berlangsung di Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Kepulauan Babel, Rabu (29/06/22).
Sri Utami menilai, Kepulauan Bangka Belitung memiliki beragam potensi daerah yang salah satunya adalah Tenun Cual khas daerah yang menarik dan berbeda dengan daerah lain. Untuk menjaga kualitas cual agar tidak punah dan tetap berkembang di masa mendatang, dirinya mengusulkan agar Dinas Pendidikan Provinsi Kep. Babel memasukannya di kurikulum muatan lokal pada sekolah menengah atas sederajat. Tujuannya, agar Tenun Cual Bangka Belitung melalui generasi muda tetap tumbuh dan berkembang sebagaimana yang diinginkan.
“Tidak semua daerah punya cual, kita patut bangga dengan Tenun Cual ini dan perlu memeliharanya agar tidak punah. Caranya? Anak-anak kita di SMA atau SMK sederajat mempunyai keterampilan membuat cual, membuat batik dengan motif cual. Untuk itu, saya minta kepada Dinas Pendidikan untuk memasukkan kurikulum cual dalam mulok di sekolah,” ungkap Sri Utami.
Harapannya ke depan, cual Babel lebih memasyarakat sehingga cual menjadi bagian dari masyarakat secara luas. Menurutnya Sri Utami lagi, cual Kep. Babel sangat istimewa karena memiliki motif khas daerah dan patut menjadi kebanggaan masyarakat Bangka Belitung.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Babel, Naziarto mendukung usulan tersebut mengingat motif cual Kep. Babel memiliki khas tersendiri sehingga mutu dan kualitas cual ini perlu dijaga dan kedepan dapat menjadi lebih baik.
“Kami akan men-support, tolong ibu Disnaker bikin usulan itu, bila perlu melalui APBD perubahan apa yang disampaikan ibu Pj agar terlaksana,” katanya.
Dalam waktu dekat, Sekda Naziarto juga akan menyampaikan usulan ini kepada Dinas Pendidikan Kep. Babel, agar cual masuk di kurikulum muatan lokal sekolah menengah atas mulai pada tahun ajaran baru 2022-2023.
“Jadi, siswa yang baru masuk diwajibkan muatan lokalnya adalah untuk pembuatan motif cual yang ada di Babel,” ujar Sekda.
Sedangkan terkait penilaian peserta pelatihan tata boga, sekda menilai hasil dari pelatihan tersebut cukup baik dan dapat bersaing di dunia usaha kuliner lainnya.
“Setelah kita menikmati hasil karya anak-anak didik dari Disnaker melalui BLK dalam hal tata boga, serta melihat apa yang disajikan ini, ternyata kita tidak kalah dengan gaya restoran yang ada di hotel bintang 4 maupun bintang 5,” ungkapnya.
Sekda Naziarto berharap ke depan, dinas di jajaran pemprov maupun kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung apabila ada kegiatan hendaknya dapat memanfaatkan produk kuliner dari anak-anak yang sudah terampil memproduksi bermacam kuliner ini, sekaligus memberikan sumbangsih kepada Pemprov Babel, juga kepada SDM yang bergerak di bidang tataboga supaya mereka kedepan dapat lebih berkembang. (ril/wa)