DPRD Babel Ikut Dukung Pembentukan Satgas Penambangan Ilegal

PANGKALPINANG, LASPELA – Ketua DPRD Bangka Belitung (Babel), Herman Suhadi mendukung apa yang menjadi keinginan Pj Gubernur Babel Ridwan Djamaluddin, yakni Pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Penambangan Ilegal di Babel.

“Kita mendukung kebijakan tersebut selama itu memberi keuntungan kepada masyarakat, memberi keuntungan kepada daerah, memberi keuntungan kepada negara, memberi keuntungan kepada pengusaha, itu suatu hal yang akan kita dukung,” kata Herman di Pangkalpinang, Senin (20/6/2022).

Akan tetapi, menurut Herman, ada hal-hal yang memang harus terlebih dulu diperbaiki termasuk perizinan untuk melegalkan suatu tambang, agar masyarakat tak merasa kesulitan dalam mengurus perizinan tersebut.

“Gimana perizinan diatur dengan baik agar masyarakat tidak kesulitan untuk berusaha, saya rasa apa yang dilakukan Pj Gubernur merupakan suatu peningkatan di bidang pertambangan bukan penurunan,” ujarnya.

Ia juga berharap dengan hadirnya satgas ini dapat bermanfaat khususnya dalam membantu melegalkan usaha pertambangan. Herman pun siap mendorong pembentukan satgas tersebut dengan catatan berdampak baik bagi masyarakat.

“Ya kita harap bisa legal semua kita kan mau semuannya legal, juga penerimaan negara di bidang itu bertambah, dan tentunya muara yang kita tunggu royalti dari PT Timah kepada Babel minimal 7%,” harap Politisi PDI-P ini.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) terus berupaya untuk mendapatkan saham dan penambahan royalti PT Timah. Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Puan Maharani mengatakan, keinginan saham dan peningkatan royalti tentunya harus dibicarakan terlebih dahulu dengan pemerintah pusat.

“Ini harus kita lihat dulu, tentu tidak bisa langsung ini harus dibicarakan dengan pemerintah pusat,” kata Puan saat melakukan kunjungan kerja di Babel.

Layak tidak hal tersebut, menurut Puan, tentunya harus dilihat dulu porsinya dan kondisi pertambangan timah di Babel.

“Kita lihat kondisi Babel itu seperti apa, dengan aktifitas tambang saat ini apakah masih memungkinkan,” tutupnya. (wa)