Begitu juga permasalahan yang dikeluhkan penjual lainnya, Ruqiyah ( 40 ), pengelola warung nasi di Tanjung Kalian yang kesusahan karena sepinya pengunjung dan omzet menurun jauh, serta kesulitan membayar cicilan bank.
” Sekarang ni paling semalam kadang enam ratus ribu, kadang lima ratus.
Sebelumnya kadang dua jutaan lebih,” cetus Ruqiyah.
Namun keberadaan dapur umum Dinas Sosial ( Dinsos ) Bangka Barat yang didirikan di luar pelabuhan membuat kedua penjual berbeda pandangan.
” Nggak ngaruh la dapur umum, saya bisa memaklumi kan sama – sama susah,” ujar Rosmini
Namun, menurut Ruqiyah malah mengeluhkan adanya dapur umum tersebut.
” Dapur umum itu pengaruh lah karena orang banyak kesana belari makan,” tukasnya.(is)
Leave a Reply