Kadisparpora Bangka Inginkan Festival Karang Lintang Lebih Menonjolkan Nilai Budaya

BELINYU, LASPELA — Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Kadisparpora) Bangka Asep Setiawan menginginkan kedepan agar acara Festival Karang Lintang untuk lebih menonjolkan nilai-nilai budaya.

“Jadi program Karang Lintang ini tentunya berkelanjutan, jadi saya menggagas kepada pemuda generasi penerus wilayah Belinyu khususnya untuk kedepan acara ini coba di besarkan, jadi Festival rumpun melayu,” ungkap Asep usai menghadiri pembukaan Festival Karang Lintang di Belinyu, Jumat (25/10/19).

Menurutnya hal tersebut dilakukan agar setiap kegiatan dapat menuangkan nilai budaya, sehingga menjadi daya tarik bagi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

“Kita jangan menampilkan punya kita saja yaitu rumpun melayu tetapi ada pembanding tetapi ada silaturahmi jejak jelajahnya, kondisinya kita memiliki suku lom, suku siak dan suku lainnya yang ada di Sumatera, jadi kita harapkan dari daerah lain juga hadir disini,” ungkap Asep

Pihaknya juga mengapresiasi kepada para pemuda yang telah membuat kegiatan dengan tujuan untuk mengekspos potensi wisata alam dan kuliner di daerah Belinyu dan Riau Silip.

“Kami itu bagian dari pendorong untuk menyempurnakan kegiatan ini, generasi penerusnya di Belinyu ini luar biasa dalam mendorong tumbuhkembangnya pariwisata di daerah kita,

Para pemuda harus bisa menonjolkan budaya yang kita punya agar nuansanya menyampaikan nilai-nilai tradisi yang alami,” tambahnya.

Sementara itu, Kadisbudpar Provinsi Babel Rivai mengatakan bahwa transformasi masyarakat Babel dari penambang ke pariwisata harus dapat direalisasikan.

“Berbicara masalah pariwisata untuk Bangka Belitung itu adalah masa depan bagi masyarakat, karena itu merupakan bagian kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Dikatakan Rivai, Namun hal tersebut tidak lepas dari komitmen dari beberapa pihak yang mendukung.

“Derajat kontribusi Bangka Belitung sektor pariwisata untuk kesejahteraan tergantung daripada komitmen beberapa pihak yakni Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah, Media, Akademisi, Komunitas,” tegasnya. (mah)