Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – BPBD Papua Barat ikut serta dalam meriahkan pameran kebencanaan dalam rangka peringatan bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) nasional Tahun 2019.
Dalam hal ini, Jordan selaku Ketua Tim Kegiatan PRB dari Papua Barat sekaligus Kabid pencegahan dan kesiapsiagaan
BPBD Papua Barat mengatakan, jauh dari sebelum kegiatan ini dilaksanakan pihaknya sudah siap untuk berpartisipasi mengikuti PRB ini.
Ia menyampaikan, pada pameran ini pihaknya menyediakan berbagai makanan khas Papua Barat, yang diolah dari bahan utama yakni sagu. Diantaranya ada es krim sagu, es cendol sagu, mie dan bakso dari sagu.
“Tujuan kami ikut serta pada pameran kebencanaan ini, dimana kami ingin sekali mengenal produk-produk makanan lokal yang selama ini sudah mulai untuk dilupakan, padahal dulu makanan lokal ini merupakan makanan khas dari Papua Barat itu sendiri,” kata Jordan.
Menurut Jordan, hal ini dikarenakan mengingat dulunya sering terjadi bencana di Papua Barat, maka secara tidak langsung bantuan yang datang pun berupa makanan instan atau makanan siap saji. “Untuk itu kita berharap penguatan lokal ini, dengan mengembangkan makanan khas kita sendiri, dimana ketika terjadi bencana maka makanan dari sagu ini merupakan santapan dari masyarakat itu sendiri yang tidak perlu di takutkan lagi,” ujarnya.
Selain itu, di stand ini, juga terdapat makanan kemasan yang sudah diolah, salah satunya papeda, ikan bumbu kuning, tepung sagu, dan obat herbal yakni rumput kebar yang memiliki khasiat untuk pasangan suami istri yang belum punya keturunan.
“Dan kita juga sudah buat sendiri yakni papeda yang dikemas dalam bentuk kaleng diantaranya ikan bumbu kuning, sayur, dan ini bertahan sampai 1-2 tahun. Ini juga produk pertama kami di Papua Barat, dan sudah melewati berbagai proses kajian,” ungkapnya.
Diungkapkan Jordan, selain mencicipi makanan secara gratis, yang menjadi incaran pengujung yakni tersedia juga foto booth yang dikemas unik, dan pengunjung boleh berfoto dengan menggunakan ikat kepala khas Papua.
“Kami ucapkan terima kasih banyak kepada masyarakat Babel yang telah berkenan untuk mengunjungi stand kami dan dengan suka hati untuk berfoto dengan tim kami menggunakan ikat kepala khas Papua,” ucapnya.
Ia menambahkan, dengan adanya kegiatan bulan PRB ini diharapkan produk-produk lokal dari Papua Barat bisa diterima dan dikenal lagi di daerah-daerah luar khususnya di Bangka Belitung ini.
“Karena ini baru pertama kalinya kita memperkenalkan makan khas papua ke masyarakat Babel. Dan diharapkan kepada pemerintah untuk mempromosikan produk ini, agar bisa berkembang lebih luas lagi,” jelasnya.
Sementara itu, Serli salah satu pengunjung menyebutkan stand ini sangat unik berbeda dari yang lainnya, dengan menampilkan pakaian khas dari Papua Barat, sehingga mengundang para pengunjung untuk untuk berfoto.
“Selain itu makanan khasnya juga enak, seperti es krim sagu dan bakso sagunya dengan rasa yang sangat berbeda dari biasanya. Sangat unik, dan kreatif sekali,” tutupnya.
Dalam pameran keberadaan ini dilaksanakan mulai 11-13 Oktober 2019 ini, dengan diikuti sebanyak 69 peserta dan 102 booth yang terdiri dari Kementerian / Lembaga, Pemerintah Daerah, lembaga swadaya masyarakat dan swasta yang bergerak di bidang kebencanaan.(wa)