Oleh : Wina Destika
PAYUNG, LASPELA – Setelah Petani di sejumlah Desa di Kabupaten lainnya di Pulau Bangka, Selasa (2/4/2019), giliran ratusan Petani Lada Desa Payung, Kecamatan Payung, Kabupaten Bangka Selatan yang diberikan motivasi tentang Lada oleh Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman.
Motivasi terhadap ratusan Petani di Desa Payung Kecamatan Payung Kabupaten Bangka Selatan yang dilaksanakan di Balai Desa ini, dikemas dalam Kegiatan Peningkatan Kapabilitas Penyuluhan dan SDM Pertanian tahun Anggaran 2019 yang diselenggarakan Dinas Pertanian Babel.
Erzaldi mengatakan, para Petani Lada dalam menanam lada jangan terpengaruh oleh harga lada, sebab harga lada sangat dipengaruhi oleh harga pasar dunia.
Oleh sebab itu, Erzaldi berharap Petani Lada tetap menanam lada walaupun harga lada sedang tidak setabil.
“Jangan terpengaruh oleh harga lada. Harga lada mau naik atau turun yang penting produktivitas lada tetap tinggi. Karena harga lada dipengaruhi oleh pasar,” tegasnya.
Lada Babel, ditegas lagi oleh Erzaldi, lada yang berkulitas baik, sebab sudah di ekpor ke luar negeri. “Karena berkulitas baik, maka lada Babel juga di campur oleh negara Vitenam untuk nantinya di eskpor ke Eropa,” sebutnya.
Dalam meningkatkan produktivitas lada, Erzaldi menganjurkan para Petani untuk menggunakan pupuk lada organik, tidak menggunakan pupuk lada berbahan kimia, sebab akan mempengaruhi produktvitas lada itu sendiri, dan kualitas lada menjadi kurang bagus.
“Sudah mengerti belum mengenai pupuk kompos dengan pupuk kimia. Kalau memakai pupuk kompos memang agak lama, karena proses, tapi hasilnya nanti bagus. Yang meneliti ini profesor,” tutur Erzaldi dihadapan ratusan Petani Lada.
Untuk penanganan pupuk organik sendiri, lanjut Gubernur, akan dilakukan pendirian pabrik pupuk organik khusus untuk lada yang akan berdiri di Desa Pelempang.
“Kami sedang membuat pabrik pupuk organik di Desa Pelempang. Pupuk khusus untuk lada. Tapi hati – hati, kalian (Petani) jangan terkontaminasi oleh omongan orang-orang yang bukan ahlinya,” pesan Erzaldi.
Selain itu, Erzaldi juga memberikan penjelasan mengenai fungsi berdirinya Resi Gudang Lada, dimana gudang tersebut untuk menampung hasil panen lada yang akan di jual sesuai dengan keinginan petani pada saat harga lada naik.
“Jika ada satu ton lada, misalnya saja harga sekarang 50 puluh ribu rupiah dikalikan saja 1 ton lada harganya 50 juta rupiah. Kemudian petani lada menitip di resi gudang, maka petani berhak mendapat 75 persen dari harga lada tersebut, sekitar 38 juta rupiah, uangnya bisa diambil. Setelah ada di resi gudang tiba – tiba harga naik, nanti ada petugas menanyakan apakah ladanya mau di jual atau tidak. Dan misalnya harga lada naik 10 ribu rupiah, maka selisih harga lada tadi dibagi hasil dengan pengelola resi gudang,” jelasnya.
Usai memberikan arahan dan motivasi, Erzaldi di dampingi Kepala Dinas Pertanian Babel beserta jajarannya secara simbolis memberikan bibit lada gratis kepada para petani lada.rill/(wa)