PEMERINTAH PROVINSI BABEL khususnya serta Masyarakat Babel pada umumnya sangat berduka cita. Pesawat Terbang Lion Air JT 610 Jakarta – Pangkalpinang, yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat pada Senin, 29 Oktober 2018 lalu dari
181 penumpangnya, 48 diantaranya adalah aparatur sipil negara (ASN) yang bertugas di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung.
Gubernur Babel Erzaldi Rosman menyebutkan, dari 48 ASN yang menjadi korban kecelakaan tersebut, lima di antaranya M. Syafi’i (Staf Sekretaris Dewan DPRD Babel), Tessa Kausar (Notulis Rapat DPRD Babel), Dony dan Ariyawan Komardi (Staf Dinas Pekerjaan Umum Babel), serta Eryanto (Kepala Subdirektorat Infrastruktur Wilayah II Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Babel).
Selebihnya adalah pegawai negeri sipil Kementerian Keuangan yang bertugas di Babel serta instansi lain.
Sebagai ungkapan belasungkawa, kata Erzaldi, Pemprov akan memberikan santunan dan mengusulkan kenaikan pangkat satu tingkat untuk para korban.
Orang nomor satu di Babel itu mengatakan, “Sebagai tanda jasa terhadap pengabdian mereka yang melaksanakan tugas negara.”
Selain itu, kata Erzaldi, Pemprov Babel memberikan kemudahan untuk para keluarga korban dalam pengurusan administrasi.
Erzaldi mengatkan pihaknya sudah menurunkan lima satuan tugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan satu dokter di Rumah Sakit Polri dan petugas di Pelabuhan Tanjung Priok untuk menangani korban asal Babel.
“Kami sudah menurunkan satgas dan satu dokter yang akan membantu kita mengurus jenazah korban dari Babel. Kepada pemerintah pusat juga kami minta dapat mengembalikan jenazah korban ke Babel meskipun sedikit,” katanya.
Apresiasi Tim DVI Polri
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman, mengapresiasi kinerja Tim DVI Polri yang menangani identifikasi korban jatuhnya Pesawat Terbang Lion Air JT160 di Perairan Tanjung Karawang Jawa Barat, pada 29 Oktober 2018 lalu.
Apresiasi Gubernur Erzaldi itu disampaikan saat berkunjung ke Rumah Sakit (RS) Kramat Djati Jakarta Timur, Rabu (31/10/2018). Gubernur Erzaldi dan rombongan disambut Brigjen Arthur Trupi selaku Kepala RS Polri Kramat Djati Jakarta Timur.
Didampingi Brigjen Arthur dan Kepala BPBD Babel, Mikron Antariksa, Gubernur menemui keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air JT610 asal Babel di Lantai 1 Gedung Promoter RS Polri Kramat Jati.
Saat menemui keluarga korban jatuhnya Pesawat Lion Air, Gubernur Erzaldi sesekali memeluk erat anggota keluarga korban jatuhnya Pesawat Lion Air yang terlihat masih sedih dan berurai air mata, sembari memberikan dorongan agar keluarga korban tetap kuat dan sabar.
Selain menemui keluarga korban jatuhnya Pesawat Lion Air, Gubernur Erzaldi juga menyempatkan diri melihat langsung proses identifikasi korban Pesawat Lion Air tersebut.
128 Warga Babel
Gubernur Erzaldi dalam keterangan persnya mengatakan, terdapat 128 warga Babel yang menjadi penumpang dalam penerbangan JT610 itu.
Orang nomor satu di Babel itu mengatakan, “Sampai sekarang, data yang diperoleh dari Jasa Raharja 128 dari Bangka.”
Dari jumlah tersebut, ada satu korban yang hingga kini belum terkonfirmasi yakni bernama Susilo Wahyu.
Erzaldi sendiri menjanjikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel akan memberikan santunan kepada keluarga korban Liona Air JT610 ini.
“Kami sudah koordinasi dengan Jasa Raharja yang meninggal Rp 50 Juta, dan luka Rp 25 Juta,” kata Erzaldi.
Diketahui, penumpang yang menjadi korban jatuhnya pesawat tersebut, kebanyakan merupakan warga asal Bangka Belitung.
“Kami sudah koordinasi dengan Tim DVI Polri disini, bagaimana langkah selanjutnya,” kata Erzaldi.
“Kami ucapkan terima kasih terhadap apa yang telah dilakukan rekan – rekan sekalian dalam menindaklanjuti dan menolong penumpang yang kena musibah ini,” tutur Erzaldi.
Erzaldi menekankan, pihaknya akan membantu proses evakuasi terhadap korban pesawat Lion Air yang nantinya telah teridentifikasi untuk dibawa ke kampung halamannya di Babel.
“Kami berharap pemerintah hadir disini untuk meringankan keluarga korban,” tutup Gubernur Erzaldi. (ags/humaspemprovbabel/pongky)