* Pasien Disuruh Pulang *
PANGKALPINANG, LASPELA – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depati Hamzah Pangkalpinang kembali mebuat ulah, buruknya pelayanan terhadap masyarakat yang ingin berobat selalu menjadi sorotan media dan masyarakat umum. Hal ini sangat disayangkan sekali, di saat Pemkot Pangkalpinang ingin meningkatkan kulitas rumah sakit dengan menghabiskan anggaran ratusan miliar rupiah demi merenovasi RSUD ini menjadi rumah sakit ramah lingkungan atau green hospital bertaraf internasional justru tidak di imbangi dengan pelayanan yang berkualitas.
Sebelumnya, dibawah kepemimpinan dr. Syahrizal sebagai Direktur RSUD Depati Hamzah pada Oktober 2017 lalu perawat RSUD ini diduga lalai karena telah memberikan infus kadaluarsa sebanyak 2 kantong terhadap pasien Harzian Lesmana (43) warga jalan H. Hasan desa Payabenua kecamatan Mendo Barat, kabupaten Bangka hingga akhirnya meninggal dunia.
Kini Rumah Sakit kebangga Pemkot Pangkalpinang ini kembali tercoreng dengan pelayanan buruknya. Kali ini pelayanan kesehatan diprotes pasien karena pelayanan RSUD itu terhenti sementara lantaran Direkturnya, dr. Syahrizal mengadakan rapat dan memanggil semua perawat pada jam pelayanan, Rabu (02/05/3018).
Akibatnya, sejumlah pasien mengaku kecewa dan mengeluhkan manajemen pelayanan RSUD Depati Hamzah Kota Pangkalpinang ini. Salah satu pasien poliklinik gigi, Ade kepada sejumlah wartawan mengaku kecewa saat menunggu mendapatkan pelayanan kesehatan.
Ade yang sudah mendaftar di poliklinik gigi sejak dua hari sebelumnya yakni, Senin (30/4/2018) malah disuruh pulang dengan alasan ada rapat dengan seluruh pegawai.
“Hari ini saya mau berobat ternyata malah disuruh balik lagi besok, inikan aneh. Kok semua pegawai rapat pada jam pelayanan,” ujarnya.
Warga selindung ini meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang khususnya pihak RSUD mengevaluasi mekanisme pelayanannya. Dirinya merasa kecewa karena disuruh pulang dengan alasan tersebut.
” Ya saya berharap hal seperti ini, tidak terjadi lagi,” tutupnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Depati Hamzah Kota Pangkalpinang, Syahrizal mengelak bahwa telah mengintruksikan pegawai poliklinik memulangkan pasien.
Katanya, hal itu spontan dan tidak ada penghentian pelayanan, yang jelas proses penanganan medis tetap berlangsung.
” Saya tidak pernah mengintruksikan seperti itu, Itu hanya spontanitas saja, semua proses pelayanan tetap berlangsung, meskipun ada pertemuan hari ini, “katanya berkilah (red/naf)