Sukses Majukan Pendidikan, Edison Taher Ingin Berbuat Lebih untuk  Pangkalpinang

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang, Drs. Edison Taher. (Ist)

PANGKALPINANG, LASPELA- Kualitas pendidikan yang baik selalu berdampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat di suatu daerah.

Demikian kristalisasi permenungan Kepala Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang, Drs. Edison Taher, dalam diskusi terbatasnya dengan LASPELA, Senin 11 Desember 2017.

Menurut Edison Taher, membangun pendidikan yang berkualitas sejatinya membutuhkan tahapan-tahapan yang terstruktur dan sistematis. “Maka saat saya dipercaya sebagai Kepala Dinas Pendidikan Pangkalpinang sejak 2004 silam, hal pertama yang saya dan teman-teman buat adalah membangun sistem termasuk merancang tahapan berjenjang seperti akses sekolah harus bagus, selain mutu dan tata kelola pendidikan.

“Bangun pendidikan berkualitas itu tidak seperti membangun gedung yang bisa langsung terlihat bentuk fisiknya dalam waktu dekat. Pendidikan butuh proses panjang disertai komitmen dan kerja keras bersama,” jelasnya.

Edison Taher menyampaikan, saat memimpin Dinas Pendidikan Kota, dirinya mulai membangun konsep bahwa tidak boleh ada anak-anak Pangkalpinang yang tidak sekolah karena alasan ekonomi.

“Karena bagaimanapun seseorang yang tidak punya pendidikan baik akan berdampak terhadap kesejahteraan mereka dan juga terhadap Indek Pembangunan Manusia (IPM),” jelasnya.

Atas kerja kerasnya, pada 2005 lalu, pendidikan di Kota Pangkalpinang tuntas wajib belajar 9 tahun, disusul wajib belajar 12 tahun yang tuntas di tahun 2008 meski banyak daerah di Indonesia yang belum menerpakan wajib belajar 12 tahun kala itu.

“Alhamdulilah, saat itu untuk akses sekolah menengah, Pangkalpinang sudah unggul dibanding sekolah-sekolah lain di Indonesia. Integritas pendidikan kita sudah di atas rata-rata nasional,” tukasnya semringah.

Waktu itu, Edison Taher paham persis soal lonjakan teknologi dan globalisasi yang akan mengalami kemajuan signifikan. Pihaknya pun lalu mendeklarasikan Program Pangkalpinang Education Cyber City (PECC) pertama di Indonesia. Dengan PECC ini, Edison memastikan, semua sekolah di Pangkalpinang telah terkoneksi internet.

Sejak 2016, sekolah-sekolah SMP-SMA/SMK di Pangkalpinang sudah 100% UNBK meski belum sepenuhnya mandiri karena masih ada yang menumpang ujian di sekolah lain.

“Karena sejak 2008 kita kembangkan Pangkalpinang Education Cyber City maka sekolah-sekolah kita sudah tidak asing lagi dengan teknologi dan informasi. Inilah tahapan berbasis IT yang kami kembangkan. Kami bersyukur, kondisi pendidikan kita di Pangkalpinang sejauh ini sangat bagus, tersistem semuanya dan harus ada tahapan berjenjang,” tukasnya.

Kompetensi Guru di Atas Rata-rata Nasional

Pendidikan yang berkualitas tak terlepas dari kontribusi nyata para guru. Edison Taher lagi-lagi terus berupaya mengajak para guru untuk menjadi pendidik yang luar biasa, tidak hanya hebat.

“Guru pun diuji kompetensinya dan hasilnya menunjukan kualitas kompetensi guru kita berada jauh di atas rata-rata nasional. Kita hanya bersaing dengan guru-guru di Pulau Jawa namun di luar Jawa kita tertinggi. Semua itu dengan data,” akunya.

Atas dedikasi dan kontribusi besar Edison Taher terhadap pendidikan Pangkalpinang selama bertahun-tahun, hari ini masyarakat di daerah ini bisa berbangga.

Di level nasional, kualitas pendidikan Kota Pangkalpinang dari segi integritas ujian nasional menempati urutan kedua di bawah Kota Yogyakarta.

Edison menyebutkan, kualitas pendidikan Pangkalpinang juga sudah melebihi target nasional 2019 sesuai Resnstra Kemendikbud.

Dia mencontohkan, target Kemedikbud untuk SD, sekolah berakreditasi B dan A itu 2019 hanya 80% sementara di Pangkalpinang saat ini yang sudah akreditasi B dan A di atas 95 persen.

“Kami tinggal mendorong sisanya karena sekolah baru termasuk ada yang masih akreditasi C kita dorong ke B dan yang B didorong ke A. Adapun untuk tingkat SMP juga sudah 95% lebih berakreditasi B dan A. Sementara SMA dan SMK sudah 100% akreditasi B dan A. Walaupun SMK targetnya 2019, itupun hanya 65% saja yang ditargetkan. Maka menjadi sangat wajar ketika wakil dari Pangkalpinang yang bersaing di tingkat nasional selalu kompetitif,” jelasnya.

Meski menjadi sosok penting di balik suksesnya dunia pendidikan Pangkalpinang, tapi sederet prestasi tersebut tak membuatnya berhenti berkarya, menyumbangkan energi dan pikiran besarnya untuk masyarakat yang lebih luas.

Sebagai ungkapan syukur atas nikmat yang dianugerahkan Sang Pencipta, Edison Taher menegaskan niatnya untuk terus berkontribusi bagi masyarakat luas.

“Saya bersyukur Tuhan memberikan saya kesempatan sejauh ini untuk mendedikasikan diri bagi kemajuan dunia pendidikan Pangkalpinang, termasuk diberi kapasitas untuk bisa berbuat lebih. Saya disini kan untuk mengabdi, maka tanggung jawab saya untuk memajukan apapun termasuk yang telah saya mulai di pendidikan dengan berbagai terobosan dan inovasi,” pungkas Edison Taher. (Stef)

Editor: Stefan H. Lopis