JK Minta DPR Pakai “Kursi Anti-Ngantuk” Karya Mahasiswa

Wapres Jusuf Kalla menjawab pertanyaan wartawan didampingi Ibu Mufidah Jusuf Kalla, Wagub Jatim, Saifullah Yusuf dan Walikota Malang, Moh Anton usai menghadiri Seminar Hirilisasi Inovasi Teknologi dan Start Up di Gedung Widyaloka, Senin (4/12/2017). ANTARA FOTO

MALANG, LASPELA- Wakil Presiden, Jusuf Kalla, mengusulkan agar ‘Kursi Anti-ngantuk’ hasil riset mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) dapat dipakai di Gedung DPR.

“Saya membaca ada mahasiswa UB menciptakan tempat tidur yang anti-ngantuk. Itu nanti kalau dibagikan kepada anggota DPR di ruang sidang itu bagus,” kata dia dalam pidato kunci ‘Seminar Nasional Hilirisasi Teknologi dan Start-Up Bisnis’ di Gedung Widyaloka Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Senin (4/12).

Pernyataan Kalla disambut tepuk tangan peserta seminar, dan setelah dikonfirmasi setelah meninjau ‘Pameran Inovasi Teknologi dan Start-Up Bisnis’ yang diselenggarakan Badan Usaha Akademik UB, Wapres mengaku komentar itu untuk menyemangati hasil riset dan inovasi mahasiswa yang bisa diimplementasikan di kehidupan sehari-hari.

Kalla menambahkan, ia akan meminta ketua DPR untuk menyediakan kursi kreasi mahasiswa itu di Gedung DPR RI karena banyak didapati di media foto maupun video anggota DPR yang mengantuk atau tertidur saat mengikuti sidang.

“Nanti saya minta ke ketua DPR di DPR disediakan tempat duduk anti ngantuk,” kata dia.

Kursi anti-ngantuk berupa alas duduk itu diciptakan tiga mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT-UB), yakni Wahyu Tasry Naufal, Asri Anjasari, dan Prayoga Bintang Primawan.

Alakantuk, demikian alas kursi ini disebut, diciptakan karena tingginya tingkat kecelakaan di Indonesia yang disebabkan karena faktor manusia yaitu mengantuk.

Alakantuk merupakan inovasi alas duduk yang mampu meningkatkan detak jantung manusia melalui getaran. Prinsip kerja Alakantuk berawal dari sensor detak jantung yang terpasang di pergelangan tangan. Ketika detak jantung terbaca di bawah angka normal, maka alas duduk bisa menciptakan getaran yang memicu detak jantung kembali meningkat.

Alat yang bisa digunakan ketika berkendara tersebut, terdiri dari beberapa komponen yaitu alas duduk dan gelang. Di dalam alas duduk terdapat komponen elektronik berupa penggetar. Pada gelang terdapat sensor detak jantung.

“Ketika bergetar maka detak jantung meningkat, aliran darah juga meningkat sehingga jadi lebih fokus dalam berkendara. Selain itu, jika mengantuk pada saat kuliah dengan getaran tersebut bisa lebih berkonsentrasi dalam menerima pelajaran dari dosen,” kata Prayoga. (Antara)

Editor: Stefan H. Lopis