MUNTOK, LASPELA- Jumlah bayi berat lahir rendah (BBLR) di Kabupaten Bangka Barat (Babar) disebut yang paling tinggi dari semua Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Fakta ini mengemuka dalam kegiatan pelatihan teknis peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak (Asfiksia, BBLR pada bayi baru lahir) di Kota Muntok pada tanggal 22-24 November 2017 di Hotel Yasmin.
Sekretaris Dinas Kesehatan Bangka Barat, Ahmad Nursandi, menyampaikan angka kelahiran dan kematian akibat komplikasi pada bayi berat lahir rendah (BBLR) seperti Asfikasi, Infeksi, hipoterima masih tinggi, sehingga perlu peningkatan kompetensi tenaga kesehatan yang bersentuhan langsung dengan bayi baru lahir seperti bidan, perawat dan dokter.
Ahmad Nursandi mengakui, di Bangka Barat sendiri pada tahun 2016 angka BBLR berjumlah 182 orang. “Artinya tertinggi se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan pada 2017 sampai September sebanyak 149 orang dengan jumlah 13 orang,” jelas Sandi di hadapan peserta yang hadir.
Mengingat kematian bayi hingga September 2017 lalu berjumlah 13 orang yang disebabkan terbanyak adalah BBLR, dia meminta para bidan dan tenaga kesehatan lainnya untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan memadai tentang resusitasi bayi baru lahir dan penangan neonatus sakit. (rif)
Editor: Stefan H. Lopis