Mahasiswa KKN STIH PERTIBA Gelar Baksos Bersama Warga Krakas

Para mahasiswa KKN Pertiba sedang membersihkan sampah di desa Krakas, Minggu (24/9-2017). Foto: Syafri H

KRAKAS, LASPELA- Puluhan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Yayasan Perguruan Tinggi Bangka (Pertiba) menggelar kegiatan bakti sosial (baksos) “operasi desa” bersama warga desa Krakas, Kecamatan Sungai Selan, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Minggu (24/9-2017).

Baksos mahasiswa KKN kelompok 8 bersama warga yang dimulai pukul 07.30 Wib tersebut diawali doa bersama, kemudian dilanjutkan kegiatan gotong royong membersihkan kuburan di desa kerakas.

Tak hanya membersihkan kuburan. Sebagian mahasiswa lainnya bersama anggota karang taruna mengumpulkan sampah dimulai dari ujung desa yang sudah dikunpulkan oleh warga sebelumnya.

Kegiatan ‘operasi desa’ ini dipimpin Kepala Desa Krakas, Junaidi.

Menurut Junaidi, kegiatan bakti sosial ini merupakan salah satu program rutin desa dengan harapan dapat memupuk kerjasama dan nilai kekeluargaan antar warga setempat.

pertiba 3Sementara itu, dosen pendamping lapangan kelompok 8, Syafri Hariansyah SH., MH menyampaikan, hadirnya para mahasiswa STIH Pertiba di tengah-tengah masyarakat merupakan bentuk pengaplikasian kongkrit pengabdian mahasiswa kepada masyarakat.

“Ya mahasiswa selain di kampus mereka juga harus bisa berbaur dengan masyarakat, menjadi laboratorium atau sumber informasi di masyarakat. Karena pada kenyataanya, para mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat itu sendiri,” jelas kandidat Doktor Ilmu Hukum di university of Ankara tersebut.

Dalam kegian yang sama, para mahasiswa KKN kelompok 8 STIH Pertiba bersama anggota karang taruna kemudian melakuakan penanaman beberapa pohon pucuk merah dan ketapang sebagai wujud cinta kepada alam lingkungan.

Kegiatan ini kemudian dialanjutkan sosialisasi tentang pentingnya menigkatkan kesadaran remaja yang disampaikan Yogi yang juga merangkap ketua Kelompok KKN di hadapan para anggota karang taruna desa kerakas.

pertiba 2Tidak dapat dipungkiri fenomena remaja yang dekat dengan kegiatan negatif seperti penyalahgunaan obat-obatan, minuman oplosan yang menyebabkan remaja fly kehilangan kesadaran, atau bahkan menyebabkan kematian.

Terkait sosialisasi pentingnya meningkatkan kesadaran remaja akan kegiatan-kegiatan negatif yang kerab meresahkan, Syafri Hariansyah menegaskan, kenakalan remajan menjadi PR bersama bukan hanya tugas pemerintah, namun perlu kerjasama dan peran aktif orang tua.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini secara perlahan kami dari Perguruan tinggi dapat membantu memberikan sedikit pemahaman tentang kesadaran hukum di masyarakat,” pungkas syafri.

Hal senada disampaikan Junaidi, Kades kerakas. “Kami menyambut baik niat para mahasiswa KKN STIH Pertiba untuk memberikan sedikit pengetahuan kepada masyarakat khususnya di desa kerakas ini,” katanya memungkasi. (Rilis)

Editor: Stefan H. Lopis