BANGKA, LASPELA – Saat ini sudah mulai terasa euforia dalam menyambut perayaan HUT Kemerdekaan RI dengan kibaran bendera merah putih yang tersebar di hampir seluruh pelosok negeri. Tak mau tertinggal, BANGKA FLORA SOCIETY (BFS) juga ingin mengibarkan bendera Merah Putih sebagai wujud rasa syukur kepada pendiri bangsa dengan melakukan penjelajahan atau ekspedisi bertajuk “EKSPEDISI MERAH PUTIH SAHABAT ALAM” ke Bukit Idat Maras, pada 5-6 Agustus 2017 lalu.
“Untuk menambah kemeriahan HUT RI , kami mengadakan penjelajahan dan ekspedisi di Taman Nasional Bukit Maras dan kegiatan ini juga dalam rangka peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) yang biasa diperingati setiap tgl 10 Agustus, kegiatan yang diprakarsai oleh BFS dan didukung oleh BKSDA Sumsel sektor X Babel,” ungkap Ir. Dian Rossa Anggreani selaku Ketua BFS kepada LASPELA.
Dia menjelaskan, BFS merupakan suatu komunitas yang selalu konsen pada upaya konservasi flora di Babel.
Pada tahun 2017, dalam rangka peringatan HUT RI dan HKAN 2017 bekerjasama dengan BKSDA SUMSEL sektor X BABEL melakukan penjelajahan/ekspedisi yang dipimpin langsung oleh Ir.Dian Rossana Anggraeni (ketua BFS) dan didampingi pak Deddy Susanto. SP kepala BKSDA SUMSEL sektor X Babel yang juga diikuti oleh beberapa anggota BFS, BKSDA, kader konservasi dan menyertakan 25 kader hijau binaan BFS diantaranya dari SMA Setia Budi Sungailiat, SMA NEGERI 1 Mendo Barat, SMP NEGERI 1 Mendo Barat serta siswa Sekolah Alam Langit Biru milik BFS.
“Kegiatan ini merupakan kampanye gerakan konservasi alam untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan alam, menumbuhkan peran generasi muda dan masyarakat umum dalam rangka pelestarian dan penyelamatan biodiversity di taman nasional (TN) Bukit Maras.
Beberapa permasalah diantaranya kebakaran hutan dan illegal logging, hal ini tentunya berdampak pada pergeseran dan ancaman kepunahan ekosistem alami. Untuk itu, sangat diperlukan aksi nyata untuk pelestarian dan pemulihan ekosistem secara bersama dan berkesinambungan,” beber Dian.
Dian Rossa Anggreani berharap, kegiatan HKAN 2017 di TN Bukit Maras dapat menjadi pemutusan semangat dalam pelestarian ekosistem di kawasan TN Bukit Maras ini dan juga dapat memberikan makna bahwa konservasi alam itu pada hakekatnya adalah untuk kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya sehingga diharapkan konservasi alam dapat menjadi budaya bangsa Indonesia. (ar)