PANGKALPINANG, LASPELA- Program KB adalah salah satu Nawacita Pemerintahan Jokowi-JK yang haruslah lebih menyentuh seluruh lapisan masyarakat secara luas, sehingga semua bertanggung jawab dalam mensukseskan program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).
Guna mensukseskan program KKBPK ini, BKKBN dan TNI bekerjasama mempercepat sasaran program KKBPK salah satunya lewat kegiatan bakti sosial (Baksos) KB Kesehatan yang bertujuan meningkatkan kepedulian masyarakat dalam pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga dalam rangka mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Terkait pelaksanaan baksos KB Kesehatan 2017 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, anggota tim yang terdiri dari para babinsa, bidan, PLKB/PKB, dan IMP (PPKBD, Sub PPKBD, dan kader Poktan) diminta untuk fokus mencari peserta KB baru tanpa melupakan peserta KB aktif saat ini.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris BKKBN Perwakilan Bangka Belitung, Sustra Dewi SH, saat menghadiri Rapat Baksos TNI KB Kesehatan 2017 di Hotel Bangka City, Selasa 18 Juli 2017.
“Perlu diingat, bahwa selain melakukan edukasi bagi calon peserta KB baru, mereka (tim lapangan-red) juga diharapkan membina peserta KB yang sudah menggunakan alat kontrasepsi atau peserta KB aktif. Ini penting agar peserta KB aktif tidak terjadi putus pakai,” ujar Sustra Dewi kepada LASPELA.
Sustra Dewi mingingatkan agar implementasi baksos KB Kesehatan menjadi gerakan yang diterima oleh seluruh kalangan masyarakat. Oleh karena itu, dia menilai pentingnya sinergitas baik OPD di lingkup Provinsi termasuk Korem 045/GAYA, Dandim 0413 Bangka dan 0414 Belitung, OPD KB Provinsi, Dinkes, Tim Penggerak PKK Provinsi, PDIB, Unsur OPD KB Kabupaten/Kota, sehingga program yang telah dicanangkan dapat berjalan optimal.
Kepada para babinsa, Sustra Dewi meminta agar dalam mengedukasi masyarakat, harus bekerjasama dengan petugas Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dan kader lainnya termasuk para bidan desa dimana para babinsa tersebut ditugaskan.
Dia tak memungkiri, kegiatan baksos yang juga agenda tahunan itu untuk tahun ini mengalami keterlambatan.
“Praktis kita hanya punya waktu punya waktu 3,5 bulan dari mulai pencanangan sampai nanti action di lapangan. Memang tahun ini agak terlambat. Kita sudah kehilangan waktu sekitar 2,5 bulanan. Tapi ingat, target-target untuk yang 2,5 bulan itu akan diakumulasikan sehingga sisa waktu 3,5 bulan ini, mereka harus mengejar target selama kurun waktu yang seharusnya dilakukan 6 bulan,” jelasnya.
Menyinggung soal target peserta KB baru yang harus dicari hingga November nanti, Dewi menyebutkan sekitar angka 32 ribu lebih yang harus dikejar selama kurun waktu empat bulan ke depan.
Sustra Dewi meminta para petugas yang terlibat dalam baksos TNI KB Kesehatan ini agar dalam memberikan KIE program KKBPK kepada masyarakat tidak boleh setengah-setengah.
“Jadi setelah dilakukan edukasi, tatap muka, memberikan pengertian kepada calon peserta KB baru harus dipantau sampai mereka dilayani di fasilitas pelayanan,” pungkasnya. (stef)
Editor: Stefanus H. Lopis