Sehubungan dengan kegaduhan politik nasional yang muncul sebelum dan setelah pilkada DKI lalu sehingga memicu berbagai kericuhan di berbagai daerah, Bambang menegaskan, “Biarlah kegaduhan itu di DKI saja. Kegaduhan jangan sampai terjadi di Bangka, biar saja di luar,” katanya disambut tepuk tangan peserta sarasehan yang terdiri dari para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh politik, birokrat, pejabat, dan kalangan muda tersebut.
Warga Inklusif
Pembicara dari UBB Ibrahim mengkhawatirkan kondisi bangsa dari sisi persatuan dan kesatuan. Di tengah merebaknya eksklusivitas berbagai kelompok warga, Ibrahim mendesak membangun kewargaan yang inklusif.
“Warga inklusif adalah keterbukaan setiap orang yang bisa menerima sesamanya dari berbagai ragam latar belakang, bukan satu warna (homogen),” kata Dekan FISIP Universitas Bangka Belitung (Babel) itu.
Ibrahim menjelaskan, kewargaan yang eksklusif tak dapat ditawar lagi karena semakin banyak kelompok yang terus mengembangkan homogenitas. Mereka membangun kelompok eksklusif yang terdiri dari orangorang yang sepaham, sewarna, selatarbelakang, dan seagama.
Leave a Reply