News  

400 Petani India Bunuh Diri Akibat Kekeringan dan Gagal Panen

Situasi kekeringan di negara itu. (Foto: Reuters)

JAKARTA, LASPELA— Gelombang panas mendera India beberapa saat belakangan. Akibatnya, hasil panen para petani miskin di negara itu pun terancam. Rekor terpanas tercatat pekan ini, mencapai 51 derajat Celcius di negara bagian Rajashtan.

Kemarau panjang dan panas yang menyengat membuat sedikitnya lebih dari 100 orang di India meregang nyawa. Namun yang paling menderita para petani yang tanamannya meranggas dan gagal panen.

Di saat seperti ini, ribuan petani kecil memilih meninggalkan lahan pertanian mereka dan mencari kerja di kota. Sementara ratusan lainnya putus asa, bahkan mengakhiri hidup dengan bunuh diri ketimbang mengadu nasib di tempat lain.

Mengutip dari Indian Express pekan ini, tercatat sudah 400 petani yang bunuh diri dalam empat bulan terakhir di delapan distrik Marathwada. Jumlah ini melampaui periode yang sama di tahun sebelumnya.

Dalam 16 bulan terakhir, ada 1.548 petani yang bunuh diri di wilayah ini. Marathwada adalah salah satu daerah terparah tertimpa kekeringan dengan sumur, sungai, dan bendungan yang kering selama empat tahun berturut-turut.

Kishore Tiwari, perwakilan pemerintah India untuk mengatasi masalah petani mengatakan bahwa mereka telah melakukan berbagai langkah untuk mencegah para petani bunuh diri di Marathwada. “Di antara rencananya adalah Undang-undang Keamanan Pangan, pesangon, bimbingan mental bagi petani sekaligus juga memberikan asuransi pertanian. Karena angka bunuh diri petani meningkat, kami butuh waktu lebih lama untuk melihat hasilnya,” kata Tiwari.

Badan Meteorologi India memperingatkan kondisi panas masih akan berlanjut dalam beberapa pekan ke depan di daerah pusat dan timurlaut India. Tahun lalu, gelombang panas di India menewaskan 2.500 orang dengan suhu yang mencapai 47 derajat Celcius. (CNN/Stef)