Hafis Cilik Musa Membuat Pariwista Babar Mendunia | BANGKA BELITUNG



LASPELA, Muntok – Melalui syiar islam, Bupati Bangka Barat (Babar) H. Parhan Ali memperkenalkan kepada dunia bahwa Kabupaten Bangka atau yang disebut sebagai “Negeri Sejiran Setason” memiliki karakteristik budaya dan wisata beragam.

Menurut Parhan Ali, 90 persen penduduk Negeri Sejiran Setason merupakan masyarakat islam melayu, sisanya merupakan penduduk beragama kristen, khong wu chu dan budha.

Kendati islam melayu merupakan penduduk mayoritas, Pemerintah Kabupaten Babar tetap memberikan pelayanan yang sama, baik anggaran kegiatan ibadah hingga bantuan sosial lainnya secara merata.

Namun saat ini, hal yang membuat decak kagum sang Bupati, yakni Babar memiliki Hafiz cilik Musa yang berhasil menghafal Al-qur’an sebanyak 30 juz, rasa bangga itupun ia tuangkan dengan memberikan bantuan uang pribadi sebanyak Rp 50 juta kepada putra kelahiran Babar tersebut.

Uang tersebut diberikan Parhan Ali kepada La Ode Musa bin La Ode Hanafi atau Musa  yang masih berusia 5 tahun 10 bulan sebagai keperluan selama mengikuti lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat International di Kairo Mesir demi mengharumkan nama Bangsa, khusunya Kabupaten Bangka Barat.

Parhan berharap selain memenangkan lomba yang digelar sejak tanggal 12 april 2016 kemarin, karakter Musa harus menjadi perhatian masyarakat dunia lainnya sebagai cerminan masyarakat Negeri Sejiran Setason mulai dari prilaku, tata cara sopan santun, tutur kata yang bersahaja dapat terwakilkan dari sosok Musa.

Kemudian, lanjut Parhan, meski hafal Al-qur’an sebanyak 30 juz serta sudah menjadi Da’i cilik, Musa tetap melakukan komunikasi dengan teman-teman sebayanya dan tidak pernah menampakan sikap sombong serta angkuh.

“Saya lihat sikap penduduk islam melayu tertuang betul dalam diri musa, setiap kali bertemu orang lebih tua darinya, Musa selalu mencium tangan orang tersebut sebagai bentuk rasa hormat, sifat-sifat Musa inilah mencerminkan budaya islam melayu Sejiran Setason dalam bersosialisasi dan sikap ini harus di bawa sampai kebelahan dunia manapun berada,” ungkap Parhan kepada media Laspela, kamis (14/04/2016).

Melihat kebiasaan Musa seperti ini, Parhan optimis Babar akan semakin mendunia terutama di negera-negara islam. Babar akan terkenal dengan budayanya, menyusul dengan keindahan alamnya.

“Pasti dengan sendirinya pulahlah, masyarakat luarpun akan mencari tahu Negeri Sejiran Setason itu seperti apa?, mulai dari profil kabupaten Babar, hingga kebiasaan masyarakat sehari-hari,” ungkap Parhan.

Disertai dengan do’a, Parhan berharap kedepannya lahir Musa Musa lain di Bangka Barat yang selalu mencetak anak berprestasi seperti Musa. Untuk itu sebagai pemimpin, Parhan akan semua aktifitas masyarakat yang bersifat membangun daerah untuk lebih maju kedepan. (ronie).