Tegas Tolak Proporsional Tertutup, BPJ Minta Anggota Fraksi hingga Kader Golkar Jangan Khawatir

PANGKALPINANG, LASPELA – Partai Golongkan Karya (Golkar) dengan tegas menolak wacana Konstitusi untuk menggelar pemilihan umum (pemilu) dengan sistem proporsional tertutup ga g bertolak belakang dengan reformasi.

Wacana proporsional tertutup juga dianggap Partai Golkar terjadi suatu kemunduran sistem pemilu, karena terakhir penggunaan sistem proporsional tertutup dilakukan pada tahun 2004.

Anggota Komisi VII, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Bambang Patijaya (BPJ) Fraksi Partai Golkar dari Dapil Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengatakan, dengan wacana ini seperti kembali seperti zaman dahulu.

“Apabila proporsional tertutup yang akan berlaku, ini seperti zaman dahulu bahwa yang dipilih adalah partainya, jadi calon legislatif nomor urut satu pada partai itu yang menjadi prioritas, nah inilah yang tidak diingingkan oleh partai lainnya,” katanya saat menghadiri acara Pendidikan Politik (Dikpol) kepada seluruh kader Golkar Kota Pangkalpinang serta buka puasa bersama, Sabtu (15/4/2023).

Dari sembilan partai, delapan partai lainnya tidak setuju dengan wacana konstitusi ini, karena dengan proporsional tertutup masyarakat tidak secara bebas memberikan suaranya.

“Karena pada proporsional terbuka, suara rakyatlah yang utama, dan Partai Golkar telah berptransformasi, kita sudah bergeser dari pradigma lama ke pradigm baru menuju kepada reformasi yaitu mengutamakan suara rakyat yang merupakan aspirasi masyarakat,” ujarnya.

BPJ yakin jika memang menggunakan proporsional tertutup maka ini akan terjadi gejolak besar nasional. “Karena apa, karena caleg pasti mempunyai pendukung dan caleg dengan urutan bawah pasti akan ribut dan lagi semangat reformasi itu telah dikhianati,” tuturnya.

Namun demikian, BPJ mengingatkan kepada anggota fraksi untuk jangan khawatir, ini akan akan Golkar lawan. “Bukan memprovokasi tapi ini kita perjuangkan hak kita, masa cara kita berdemokrasi dirusak oleh sembilan konstitusi, walaupun konstitusi itu tidak semuanya setuju,” tegasnya.

Oleh karena itu, Kader Partai Golkar jangan menjadikan ini suatu hambatan untuk Golkar tidak jalan. “Silahkan untuk semua saling berkonsolidasi untuk terus mempersiapkan diri, karena kita punya ambisi merebut kembali Ketua DPRD Kota Pangkalpinang,” pesannya. (dnd)